Makassar - Menurut Wali Kota Makassar Danny Pomanto, ada beberapa pertimbangan sehingga Pemkot memutuskan merawat pasien corona tak bergejala di atas kapal pelni.
Salah satunya karena kapal pelni memiliki daya tampung yang sangat banyak. Selain itu bisa juga dilakukan beberapa program di atas kapal.
“Kalau isolasi di hotel daya tampungnya sedikit, paling banyak kapasitas 100 kamar, kalau Kapal Pelni bisa lebih 1.000 tempat tidur,”ujar Danny.
Selain menyiapkan kapal pelni, Pemkot Makassar juga akan menyiapkan satu hotel untuk isolasi relawan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 saat bertugas.
“Tentu ada perlakuan khusus bagi tim detektor kami, selain jaminan-jaminan lainnya, jika ada yang positif lebih aman isolasi di hotel daripada di rumah mereka,”terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Makassar Danny Pomanto bersama wakilnya, Fatmawati Rusdi telah meluncurkan program penanganan khusus Covid, dengan membentuk tiga tim khusus dengan tugas yang saling berkaitan.
Yakni Satgas Pengurai Kerumunan (Raika), yang bertugas melakukan penindakan jika ada pelanggaran protokol kesehatan di tempat keramaian dan tempat usaha.
Kemudian, Satgas Covid Hunter yang bertugas melakukan testing, tracing (pelacakan), dan treatment pada warga yang dicurigai terpapar Covid-19.
Terakhir Satgas Detektor yang bertugas melakukan skrining pada seluruh warga Makassar, mulai dengan pendeteksian awal dengan alat GeNose. []