Blangpidie - Keberadaan lubang di badan jalan Nasional Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) yang kian meresahkan masyarakat pengguna jalan ikut disorot Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Dapil 9 saat melakukan Pansus di daerah pemilihan.
Proyek "tidak jadi-jadi" ini setidaknya sudah memakan korban. Dilaporkan dua siswi SMA mengalami kecelakaan saat pergi ke sekolah akibat masuk lubang di lintasan Jalan Nasional Desa Alue Pisang, Kecamatan Kuala Batee.
Informasi yang berhasil di himpun juga menyebutkan bahwa sebelumnya sudah sering terjadi kecelakaan akibat adanya lubang tersebut.
Keberadaan lubang-lubang ini bukan terbentuk karena faktor alam, lintadan kendaraan berat, drainase yang buruk, serta kualitas aspal dan perencanaan konstruksi yang tidak tepat melainkan bekas dikerok oleh pihak Balai.
Setelah di korek, lubang-lubang berukuran besar ini malah ditinggal begitu saja oleh pihak Balai. Akibatnya, keberadaannya akan sangat membayakan bagi pengguna jalan ketika hujan dan dimalam hari.
Sebab, itu Anggota DPRA dari Partai PAN, Irfannusir Rasman SE SAg yang ikut melihat langsung keberadaan lubang ini meminta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) 2.3 Aceh untuk segera merespon.
"Kita minta pihak Balai segera mengambil tindakan. Tindakan untuk hal ini harus bersifat segera karena sudah sangat meresahkan masyarakat dan informasi yang kita terima bahkan sudah banyak menelan korban, termasuk pelajar," kata Irfanusir, Kamis, 7 Agustus 2025 di Blangpidie.
Ketua PAN Aceh Selatan ini juga berharap pihak Balai segera mengambil tindakan perbaikan, sebab jika terus dibiarkan maka kondisi lubang akan terus melebar, semakin dalam dan ditakutkan korban semakin banyak.
"Tentu hal ini tidak boleh di biarkan berlarut-larut, karena semakin dibiarkan tentu akan semakin parah, terlebih keberadaan lubang-lubang itu di jalan Nasional yang diketahui tidak pernah sepi," katanya lagi. []