Makassar - Sekretaris Utama BKKBN Pusat, Tavip Agus Rayanto mengatakan, angka stunting di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2023, turunnya hanya 0,2 persen.
Karena stunting di Sulsel pada 2021 kata dia, sebesar 27,4 persen kini 27,2 persen.
"Artinya rupiah yang sudah digelontorkan sudah cukup besar tapi efeknya belum begitu memberikan dampak yang signifikan,"ujar Agus di kantor BKKBN, Kamis 28 Desember 2023.
Padahal kata dia, seharusnya Sulsel yang kabupatennya banyak bisa memberi kontribusi penurunan stunting secara nasional.
"Ada 12 provinsi di Indonesia menjadi prioritas penanganan stunting,"bebernya.
Dari 12 provinsi itu, ada lima provinsi yang jumlah penduduknya padat, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten dan Sumatera Utara, namun angka stuntingnya tidak tinggi.
"Sementara ada tujuh provinsi yang penduduknya tidak terlalu banyak namun presentase stuntingnya besar, yakni NTT, NTB, Sulawesi Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat dan Aceh,"ungkap Agus.
Daerah tersebut jika digabung sudah setara dengan memberikan kontribusi hampir 69 persen nasional.
"Jadi negara itu sebetulnya bisa saja konsentrasi di 12 Provinsi tersebut, namun itu tidak boleh karena asas keadilan bagi masyarakat harus mendapatkan pelayanan yang sama,"jelas dia. []