Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) membuka Gerakan Pangan Murah di halaman Kantor TP-PKK Sulsel, Jalan Masjid Raya Makassar, Kamis, 20 Oktober 2022.
Hadir Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, Kepala Bank Indonesia Provinsi Sulsel, Causa Iman Karana, Kepala Pimpinan Wilayah (Pimwil) Bulog Wilayah Sulselbar Bakhtiar, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Kemal Redindo dan Ketua TP-PKK Sulsel, Naoemi Octarina.
Gerakan ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan keterjangkauan pangan.
Sedangkan, diversifikasi pangan lokal untuk antisipasi krisis pangan dunia. Menjaga inflasi dan ketersedian pangan yang terjangkau dan berkualitas.
“Gerakan pangan murah ini karena sangat penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat yaitu pangan murah yang berkualitas,” kata Andi Sudirman.
“Kegiatan ini penting untuk menekan inflasi sehingga kita mampu mengantisipasi dengan baik ancaman krisis pangan global,” imbuhnya.
Lanjutnya Gubernur, mendorong pola gerakan rumah tangga yang memiliki ketahanan pangan. Seperti dengan menanam cabe.
“Saya meminta Dinas Ketapang untuk menggerakan pola rumah tanga yang memiliki ketahanan pangan. Jadi rumah tangga juga punya ketahanan pangan. Misalnya menanam cabai. Kami juga di Rumah Jabatan sudah mulai menanam. Selain sebagai tanaman hiasan juga sebagai tanaman produktif,” tambahnya.
Sementara, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nuransyah menyampaikan, Kementan mendorong diservasi pangan, serta terus mendorong ketahanan pangan berbasis pangan lokal seperti sagu.
Lanjutnya bahwa, Sulsel merupakan sentra sagu nasional 3.700 hektar dengan produksi 3.000 ton per tahun.
Selain itu, tahun ini juga akan membangun Sagu Center di Universitas Hasanuddin. “Mudahan-mudahan bisa disinergikan dengan Pemprov Sulsel,” sebutnya.
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan unit pengolahan sagu, paket pertanian keluarga, produktivitas petani berupa bibit kopi, bibit kedelai dan pupuk cair.
Selanjutnya, Gubernur meninjau stan-stan pangan murah. Kegiatan ini dilaksanakan 20 - 25 Oktober 2022 untuk 24 kabupaten/kota yang dibagi ke dalam enam zona perwakilan.
Diantaranya Makassar, Bulukumba, Soppeng, Parepare, Palopo dan Tana Toraja. Beras premium (Per Kg dari Rp 12.000 jadi Rp 10.400), beras medium (Per Kg Rp 9.800 jadi Rp 9.000) minyak goreng (Per liter Rp 13.000 jadi Rp11.000), daging kerbau Rp.85.000/Kg, tepung terigu Rp 10.500/Kg, dan cabai rawit Rp 18.000/Kg serta kebutuhan pokok lainnya. []