Manggarai - Maria Julianan Putri, Balita penderita Hidrosefalus dari Wae Wua, Desa Sambi, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), sangat membutuhkan bantuan dermawan.
Di usianya yang masih delapan bulan, dia harus menahan sakit akibat banyak cairan yang membuat kepalanya membesar.
Kini, hidupnya pun bergantung pada obat. Tak jarang, Balita tersebut merintih kesakitan akibat cairan yang ada dalam kepalanya.
Putri merupakan anak pertama dari pasangan Beneditus Samuel Non, 21 tahun dengan Maria Angela Andul 17 tahun.
Maria Angela ibu dari Balita tersebut menceritakan, dia melahirkan buah hatinya dengar normal, namun pada usia kurang lebih dua bulan, buah hatinya mengalami sakit munta-muntah, kejang dan panas selama satu Minggu.
"Sempat panas selama satu Minggu dan waktu itu rawat di Rumah Sakit Ben Mboi Ruteng," ujarnya, Minggu 20 Maret 2022.
Maria juga mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bahwa putrinya menderita Hidrosefalus. Dokter menyarankan agar segera mengurus BPJS agar bisa di rujuk ke Bali untuk melakukan operasi.
"Waktu dokter sampaikan buah hati kami menderita hidrosefalus kami hanya pasrah, karena keterbatasan ekonomi untuk berangkat ke Bali, sejak saat itu kami hanya berdoa kepada Tuhan dan mengandalkan obat-obat tradisional," ungkapnya.
"Saat ini kami sangat membutuhkan bantuan untuk pengobatan buah hati kami,"sambungnya.
Sementara Ayah Balita malang itu, Beni menambahkan, hingga saat ini, anaknya belum mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Kalau dari pemerintah belum ada bantuan sampai sekarang. Hanya saja waktu itu Pak Kadis Kesehatan Manggarai, Pak Camat Reok Barat, Kepala Puskesmas Loce dan Kajong serta Kepala Desa Sambi, datang melihat kondisi putri kami dan waktu itu Pak Kadis menyampaikan akan membantu pembuatan BPJS dari putri kami," jelasnya. []