Makassar - Bank Sulselbar selalu berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan maksimal bagi masyarakat. Pelayanan prima adalah pelayanan yang memberikan kepuasan bagi pengguna pelayanan.
Untuk meningkatkan pelayanan yang prima perlu beberapa hal yang harus disiapkan, seperti sistem teknologi informasi yang terintegrasi, fasilitas fisik yang memadai, juga sumber daya manusia yang berkualitas.
Hal ini menjadi landasan bagi Bank Sulselbar menggelar Workshop Service Excellent & Integrity Building bagi tenaga frontliner pada Sabtu, 24 Desember 2022 dan Minggu 25 Desember 2022.
Pemimpin Departemen Pengembangan dan Pelatihan Bank Sulselbar, Andi Fatma mengatakan, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang pelayanan, perlu dilakukan pengembangan dan pembaharuan kompetensi secara terus-menerus serta berkesinambungan.
Menurut Andi Fatma, sebagai sarana pengembangan dan pembaharuan kompetensi sumber daya manusia di bidang pelayanan, perlu dilakukan workshop layanan prima.
Workshop diawali oleh trainer dan praktisi perbankan, Yolanda P.S. dalam materinya, menekankan pentingnya pelayanan prima bagi semua tenaga frontliner. Selain itu perlu strategi bagaimana menghandel setiap komplain nasabah.
Pembicara selanjutnya, akademisi dan praktisi komunikasi publik, Muhammad Idris memberi penguatan lewat materi service and costumer skills yang wajib dimiliki tenaga frontliner.
"Setiap frontliner perlu miliki tiga kompetensi, yakni pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude)," ujarnya.
Idris juga menyampaikan pentingnya mengelola komunikasi sebagai suatu tahap menghadapi sebuah komplain.
Ia juga mengulas bagaimana prinsip meningkatkan keahlian berkomunikasi yang diantaranya dengan memahami posisi saat berkomunikasi, menguasai teknik komunikasi efektif, serta memberdayakan komunikasi positif dengan secara aktif mendengarkan keluhan setiap konsumen.
Motivator dan public speaker, Amin Hamdat lebih menyoroti bagaimana pentingnya memahami sikap dan perilaku konsumen.
Standar pelayanan menjadi hal mutlak dimiliki setiap tenaga frontliner sebagai garda terdepan pelayanan konsumen.
"Pencapaian tujuan bisnis bisa dicapai dengan menciptakan kepuasan pelanggan dan memahami perilaku konsumen," ujarnya.
Dalam paparan materinya, Amin Hamdat menyatakan tolak ukur pelayanan prima adalah adanya kesesuaian SOP, sikap akuntabel, terbuka, profesional, dan berorientasi kepada konsumen.
Workshop diakhiri dengan materi integrity building yang dibawakan oleh Rusli, seorang trainer talent management.
Dalam materinya, peserta diajak untuk lebih memahami nilai dan visimisi perusahaan, sikap dan profesionalisme kerja serta berbagai prinsip pelayanan konsumen.
Pelaksanaan workshop berjalan dengan menarik. Arahan yang diberikan narasumber sangat jelas dan mudah untuk dicerna.
Ini karena menghadirkan narasumber kompeten yang mumpuni di bidangnya membuat workshop berjalan sangat menarik. []