Jakarta - Jemaah Indonesia belum dapat dipastikan dapat melaksanakan ibadah Umrah di tahun ini. Duta Besar Arab Saudi, Esaam Althaqafi, mengatakan bahwa pemerintahannya masih fokus dalam penyelenggaraan haji 1442 H untuk domestik dan ekspatriat.
Dalam kondisi normal, umrah dibuka selesai musim haji. Namun, kata Esaam, semua belum ada yang tahu bagaimana perkembangan pandemi ini ke depan.
Baca juga: Indonesia Tak Terdaftar 11 Negara yang Diizinkan Masuk ke Arab Saudi
“Untuk Umrah, kami masih melihat situasi. Kalau ada kebijakan terbaru dari Saudi, kita akan segera komunikasikan dengan pihak Kementerian Agama," ujar Essam di Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Rabu 16 Juni 2021 lalu.
"Kami memahami Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar. Jemaah umrahnya juga lebih satu juta setiap tahun. Bagi kami, Indonesia adalah mitra utama," lanjutnya.
Mewakili Tim Kemenag, kepada Dubes Esaam Althaqafi, Sesditjen PHU Ramadhan Harisman menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi lebih dini untuk membahas rencana penyelenggaraan dan pengaturan umrah 1443 H.
Baca juga: YuoTuber asal Indonesia Ditangkap di Arab Saudi, Ini Kasusnya
Sebab diakui Ramadhan, selama ini penyelenggaraan umrah biasanya dimulai pada Muharram, setelah musim haji.
"Kami sangat berharap Indonesia bisa memberangkatkan Jemaah Umrah, apalagi jika setelah penyelenggaraan haji nanti kondisi pandemi membaik," ujar Ramadhan, Selasa 22 Juni 2021.
Ramadhan juga menyampaikan apresiasi atas upaya Dubes Saudi ikut mengklarifikasi isu-isu perhajian, baik yang terkait diplomasi maupun kuota haji. Kemenag juga mengapresiasi putusan Arab Saudi membatasi jemaah haji 1442 H hanya untuk domestik dan ekspatriat yang tinggal di Saudi.
"Putusan Saudi memiliki semangat yang sama dengan Indonesia, yakni memprioritaskan keselamatan jiwa jemaah," tutupnya. []