Manggarai - Belakangan ini, Bahan Bakar Minta (BBM) jenis Solar di Kabupaten Manggarai Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) langka. Bahkan kelangkaan itu sudah terjadi sejak dua Minggu lalu.
Solar tak kunjung ada membuat SPBU Mbaumuku Ruteng dipadati antrian truk hingga berjam-jam lamanya.
Pengawas 2 SPBU Mbaumuku, Aventus Jalut menyampaikan, pihaknya terkendala kouta yang diberikan Pertamina, karena tiap SPBU sudah ada jumlah koutanya, tapi ternyata habisnya bersamaan dengan di SPBU lainnya sehingga terjadi antrian panjang.
"Kuota di Oktober kemarin diberikan sebanyak 30 ton Leading Older (LO) tapi itu tidak cukup, karena di SPBU lain cepat habis kuota juga," jelas Aventus kepada Alur.id, Senin 1 November 2021 siang.
Ia menambahkan, di SPBU lain juga antrian panjang. Karena di SPBU Mena sedang direnovasi, maka terjadilah antrian panjang di SPBU Mbaumuku Ruteng.
"Saat ini kita lagi berupaya untuk menambahkan kuota bio Solar untuk bulan November kedepan. Pihak Pertamina saat ini cukup pro aktif untuk memenuhi permintaan untuk naikan kuota khususnya untuk kuota bio Solar," ungkap Aventus.
Selama ini kata dia, SPBU tempatnya bekerja mendapat kuota delapan ton perhari, kalau normal delapan ton itu pas dalam satu hari.
"Untuk keadaan sekarang, delapan ton untuk satu hari itu tidak cukup, jadi sekarang ideal kita butuh 16 Ton perhari, karena kendaraan untuk bio Solar antrinya di sini semua," terangnya. []