Makassar - Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama Komisi IX DPR RI memberikan edukasi kepada warga Kelurahan Maccini Sombala tentang bahaya stunting bagi kualitas generasi bangsa, Jumat (28/07/24).
Kegiatan yang dikemas dalam Promosi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus dihadiri langsung anggota Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham.
Beserta Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin, dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Syahruddin.
Aliyah Mustika Ilham mengatakan, lewat kolaborasi bersama BKKBN diharapkan percepatan penurunan stunting, khususnya di Kota Makassar, sehingga target Zero Stunting dapat diwujudkan bersama.
Kata Aliyah, untuk melahirkan anak yang bebas stunting dibutuhkan keterlibatan seluruh anggota keluarga, bagaimana kebutuhan gizi anak bisa dipenuhi.
"Saya harapkan ibu-ibu untuk memperhatikan bagaimana asupan gizi anak agar stunting bisa di cegah, selain itu remaja yang ingin menikah agar memperhatikan usia ideal menikah, wanita 21 tahun dan laki-laki 25 tahun," ujar Aliyah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN Sulsel, Shodiqin menyampaikan apresiasi atas dukungan Komisi IX DPR RI sebagai mitra strategis BKKBN dalam pelaksanaan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
"Harapannya kegiatan ini mampu memberikan informasi kepada seluruh pihak yang hadir tentang program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting, sehingga Kita dapat bersama-sama mencegah terjadinya stunting baik dalam keluarga," ujar Shodiqin.
Shodiqin mengatakan, stunting bukanlah sebuah penyakit, namun sebuah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan(HPK) yaitu saat mulai terbentuknya janin dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun.
"Harapan kami angka prevalensi stunting di Sulsel, khususnya Kota Makassar bisa diturunkan menjadi 14 persen di tahun 2024 dan upaya mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas yaitu Generasi Emas 2045 dapat kita wujudkan bersama," tutup Shodiqin. []