Bulukumba - Sejumlah massa yang tergabung dalam Lembaga Anti Maney Politik (LAMP) melakukan aksi unjukrasa di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bulukumba, Jumat, 15 November 2024.
Aksi depan kantor Bawaslu Bulukumba tersebut diduga ditunggangi kepentingan pasangan calon (Paslon) di Pilkada serentak 2024. Selain itu, massa Lembaga Anti Maney Politik ini juga menggenakan spanduk dari salah satu paslon di Pilgub Sulsel.
Spanduk itu milik Danny-Azhar. Merupakan pasangan calon nomor urut 1. Bahkan salah satu parpol pengusungnya adalah PKB, kemudian spanduk itu dibalik lalu dibentangkan dengan tulisan "Tolak Money Politik".
Dalam aksi tersebut, massa mendesak agar Bawaslu melakukan penelusuran terkait dugaan pembagian sembako oleh salah satu paslon di Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Bulukumba.
Di pernyataan sikapnya LAMP meminta agar Bawaslu lebih tegas untuk mengaktifkan Panwaslu, Panwascam, dan PTPS untuk mencegah terjadinya yang diduga.
Selain melakukan orasi, para aksi yang dipimpin Arinal Hidayat sebagai Jenderal Lapangan itu juga membentangkan spanduk milik calon gubernur dan wakil gubernur Sulsel.
Sebelumnya beredar kabar dugaan adanya pembagian bingkisan berisi brosur yang diproduksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) miliki paslon Andalan Hati dan JADIMI.
Disisi lain, berdasarkan informasi yang didapatkan. Empat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ditangani Bawaslu dan Gakkumdu telah ditingkatkan ke penyidikan.
Keempatnya ASN tersebut yakni Lurah Kasimpureng Muh Ikbal, Lurah Kalumeme Abdul Rafiq Rahim.
Serta Lurah Tanah Kongkong Andi Alamsyah Adnan dan Camat Ujungbulu Andi Ashadi.
Ketiganya terancam dijadikan tersangka lantaran diduga ikut mengkampanyekan salah satu paslon di Pilkada Bulukumba 2024.
Hal itu sempat ramai lantaran obrolan Grup Whatsapp Ma72X bocor dan viral disejumlah media sosial (medsos) di Bulukumba. []