Majalengka - Pondok Pesantren Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka, menjadi pusat perhatian ribuan jamaah dan tokoh masyarakat dalam acara Silaturahmi Gerakan Politik Kiai, Sabtu, 16 November 2024.
Banyak hal besar yang bisa kita wujudkan melalui politik. Kiai harus memastikan bahwa politik diisi dengan nilai-nilai luhur untuk kemanfaatan umat
Kehadiran mantan Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH Ma’ruf Amin, menyatukan ratusan kiai dari wilayah Cirebon 3 untuk berdiskusi tentang peran politik dalam kehidupan umat Islam.
Dalam pidatonya, KH Ma’ruf Amin mengingatkan bahwa politik adalah salah satu cara strategis bagi ulama untuk berkontribusi lebih luas. Ia mengajak para kiai menggunakan pengaruh mereka demi kemaslahatan umat.
"Banyak hal besar yang bisa kita wujudkan melalui politik. Kiai harus memastikan bahwa politik diisi dengan nilai-nilai luhur untuk kemanfaatan umat," tegasnya.
KH Ma’ruf Amin menekankan pentingnya menjadikan politik sebagai sarana perjuangan yang berpijak pada nilai-nilai keislaman.
Dia memuji Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang konsisten mengusung misi Islam rahmatan lil ‘alamin.
"PKB tidak hanya bicara politik, tetapi juga membawa nilai hubbul wathan (cinta tanah air) dan hifdzul bi’ah (menjaga lingkungan). Ini penting untuk menjaga harmoni antara agama, bangsa, dan alam," katanya.
Kehadiran sejumlah tokoh, seperti Buya Husein Muhammad (Cirebon), KH Dr. Sarkosih Subkhi (Majalengka), dan KH Idad Istidad (Sumedang), memperkaya diskusi dalam acara tersebut.
Tidak hanya tokoh laki-laki, figur perempuan seperti Nyai Hj. Wuri Estu Handayani Maruf Amin dan Nyai Lilik Arjawinangun juga turut berkontribusi.
KH Maman Imanulhaq, Wakil Ketua Fraksi PKB DPR RI, turut menyampaikan apresiasinya atas kehadiran KH Ma’ruf Amin.
Menurutnya, politik tidak boleh lepas dari akar pesantren yang menjadi wadah perjuangan para ulama.
"PKB lahir dari rahim pesantren. Kami berkomitmen penuh memperjuangkan kepentingan kiai dan umat Islam. Kehadiran KH Ma’ruf Amin hari ini semakin memperkuat misi tersebut," ujar Kiai Maman.
Ia menambahkan bahwa PKB di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin terus bekerja keras untuk memastikan aspirasi pesantren dan kiai tersampaikan dalam kebijakan publik.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga sarana spiritual. Usai dialog, KH Ma’ruf Amin memimpin peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mengajak jamaah untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam perjuangan kehidupan, termasuk di dunia politik.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH Arifin Junaidi, Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB.
Suasana khusyuk menyelimuti seluruh jamaah yang hadir, menyiratkan harapan akan keberkahan dan kemajuan untuk bangsa Indonesia.
Silaturahmi ini meninggalkan pesan kuat: ulama dan politik tidak terpisahkan dalam mewujudkan kemaslahatan umat.
Semangat kebersamaan antara kiai, pesantren, dan partai politik menjadi landasan untuk terus membawa manfaat bagi masyarakat luas.[]