Jakarta - Dimas Supartono, putra kedua mendiang musisi Tono Supartono mengikuti jejak sang ayah dengan terjun ke kancah permusikan sebagai produser. Single Jujur Saja dan Seandainya karya sang ayah, didaur ulang dengan iringan aransemen dari komposer Andi Rianto.
Menjadi anak dari seorang maestro musik, Dimas mengaku kerap mendapat pelajaran dari Tono Supartono. Di antaranya dorongan sang ayah yang membuatnya berlatih vokal, hingga terlibat dalam penulisan lirik lagu.
Dalam keterangan tertulisnya, Dimas Supartono mengatakan bahwa ia sempat terlibat dalam penulisan lirik untuk dua lagu milik sang ayah, yakni Pergilah dan Sang Bidadari.
"Di dunia musik juga ayah yang mengajarkan saya untuk berlatih vokal. Kebetulan saya tidak main alat musik tapi kalo masalah bernyanyi (vokal) bisa lah sedikit-sedikit. Terpenting adalah bagaimana mempertahankan lagu agar tetap enak didengar dari masa ke masa," katanya.
Putra pertama dari dua bersaudara pasangan almarhum Tono Supartono dan mendiang Upiek Supartono itu mengatakan bahwa keputusannya terjun ke kancah permusikan adalah demi melanjutkan cita-cita sang ayah.
Di sela kesibukannya sebagai pebisnis properti dan trading, ia memantapkan diri menjadi produser musik.
"Melanjutkan kegiatan almarhum ayah saya di bidang musik. Seperti melanjutkan jadi produser, me-remake lagu-lagu almarhum dan dinyanyikan penyanyi yang lagi hits jaman sekarang," ucap Dimas Supartono.
"Kemungkinan mengadakan konser besar untuk penyanyi-penyanyi hebat Indonesia," kata dia.
Lagu karya mendiang ayahnya, yakni Jujur Saja, didaur ulang dan dibawakan oleh Ira Batti. Lagu lain berjudul Seandainya, juga dirilis lagi dan dibawakan oleh Annissa Pontjo, Whisa Sofia & Ira Batti. Keduanya, dirilis dengan iringan musik dari komposer Andi Rianto.
Pria lulusan S1 Jurusan Manajemen Keuangan dan Human Resources itu mengaku senang saat dua tembang karya ayahnya itu kembali mengudara dan diputar videonya di sejumlah stasiun televisi.
Bahkan, berbagai radio kenamaan dari kawasan Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Malang, Solo, sampai dengan Bali masih kerap memutar lagu tersebut.
"Pastinya saya sangat bahagia dan bangga karya almarhum ayah saya yang dilantunkan Ira Batti ini diperdengarkan kepada banyak pendengar di banyak kota, juga ditayangkan di Youtube. Semoga pendengar, pencinta musik Indonesia bisa menikmati karya beliau yang dilantunkan Ira ini," tuturnya. []