Gowa - Guna meningkatkan capaian target Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS).
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gowa melaksanakan Rapat Monitoring dan Evaluasi Pengendalian Lapangan bersama Penyuluh KB di Aula Kantor DPPKB Gowa, Kamis (04/05/23).
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Ritamariani, jajaran DPPKB Gowa dan Penyuluh KB dari 18 Kecamatan.
Kepala DPPKB Gowa, Sofyan Daud, mengatakan, kegiatan ini menjadi rutinitas di awal bulan untuk membahas dan mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan Program Bangga Kencana dan PPS sekaligus menggali informasi hambatan yang dihadapi dilapangan.
"Mengatasi stunting tidak hanya cukup dibicarakan dan prihatin semata, dibutuhkan kerja nyata, karena stunting penyebab utamanya kekurangan gizi kronis di 1000 hari pertama kehidupan, maka dengan program Gassing Nganre kita akan mendorong kebutuhan gizi yang berimbang dapat dipenuhi lewat konsumsi telur dan daun kelor," ujar Sofyan.
Sementara itu, Kepala BKKBN Sulsel, Andi Rita dalam paparan hasil evaluasi capaian Program Bangga Kencana Kabupaten Gowa mengatakan untuk mengejar target Penyuluh KB harus mengembangkan inovasi dalam bekerja dengan memetakan seluruh sasaran serta target kinerja yang diberikan.
Andi Rita menegaskan agar semua laporan capaian pelaksanaan kegiatan dapat terinput tepat waktu pada sistem aplikasi New Siga untuk mewujudkan data rutin Program Bangga Kencana yang berkualitas dan akuntabel.
"Dimana diketahui bersama Kabupaten Gowa adalah salah satu kabupaten yang aktif dalam melakukan pelayanan, jangan sampai penyuluh dan kader yang sudah bekerja dilapangan tetapi karena hasilnya tidak di entry pada sistem dianggap tidak bekerja," ungkap Andi Rita.
Lebih lanjut Andi Rita mengatakan melalui New Siga, data rutin Program Bangga Kencana yang meliputi data hasil pelayanan KB.
Pengendalian lapangan serta data hasil pendataan keluarga dan pemutakhirannya dapat diintegrasikan dalam satu sistem menuju satu data, yang dalam pelaksanaannya harus bersinergi dengan Sistem informasi Kependudukan.
"Setiap penyuluh harus lebih meningkatkan kinerjanya, terlihat dari beberapa laporan beberapa capaian dibawah provinsi, kedepan kinerjanya supaya lebih optimal," harap Andi Rita. []