Makassar - Dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr. Ardy Arsyad telah menerbitkan buku berjudul Manajemen Risiko Bencana Longsor yang membahas secara mendalam tentang mitigasi bencana longsor yang menjadi salah satu ancaman bencana terbesar di Indonesia.
Menurut Ardy bahwa buku tersebut dilatarbelakangi atas tingginya angka kerugian yang ditimbulkan akibat bencana longsor yang terjadi setiap tahunnya, baik dalam bentuk korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur.
"Longsor menempati peringkat kedua setelah banjir dalam hal kerusakan yang ditimbulkan, dan bersama dengan banjir, keduanya berkontribusi hingga 42 persen dari total kerugian ekonomi yang dialami Indonesia akibat bencana alam," kata Ardy, Minggu (20/4/2025).
Dosen Unhas ini berupaya menunjukkan bahwa kerugian ekonomi besar atas dampak bencana longsor bisa diminimalisir dengan salah satunya temuan penting yang diangkat dalam buku tersebut adalah bahwa biaya mitigasi pra-bencana hana sekitar 1 per 15 dari biaya rehabilitasi pasca bencana.
"Dengan demikian, pengelolaan risiko sebelum bencana terjadi dapat menekan potensi biaya perbaikan yang sangat besar setelah bencana terjadi. Deteksi dini terhadap potensi longsor serta langkah-langkah mitigasi risiko yang tepat terbukti dapat mengurangi biaya rehabilitasi secara signifikan," jelasnya.
Buku ini juga menekankan pentingnya penurunan risiko bencana longsor secara periodik melalui penanganan non-struktural dan struktural yang efisien biaya dan efektif dampaknya.
"Melalui pendekatan ini, diharapkan risiko longsor dapat dikendalikan secara berkelanjutan dan mengurangi kerusakan yang ditimbulkan," katanya.
Buku ini diharapkan menjadi panduan penting bagi pengambilan kebijakan kebencanaan, karena membahas secara komprehensif berbagai aspek manajemen risiko bencana longsor.
"Diantaranya adalah metode analisis kerawanan, asesmen bahaya, serta pemetaan zona risiko longsor," tuturnya.
Tak hanya itu, buku ini juga memberikan panduan teknis yang berguna untuk penanganan dan mitigasi bencana longsor di tingkat lokal maupun nasional.
"Dengan diterbitkannya buku ini, diharapkan dapat mendorong peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana longsor, serta memberikan kontribusi bagi upaya mitigasi yang lebih efektif dan efisien di Indonesia," pungkasnya. []