Manggarai - Bakal Calon Bupati Manggarai, Edelbertus Hardiman Romo Ganggut atau yang sering disapa Ebert Ganggut mempunyai strategi menaikan Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Manggarai.
Kabupaten Manggarai saat ini pada posisi indeks pembangunan Manusia di angka 6,8 persen.
Hal itu dikemukakan oleh Sekertaris Partai Amanat Nasional (PAN) itu usai deklarasi di halaman rumah adat Gendang Wade Kecamatan Wae Ri'i, Minggu 24 Maret 2024 kemarin.
"Selama lima tahun trakhir ini atau kondisi sekarang kita pada posisi 6,8 persen kemudian kita mau naikan menjadi 7,2 persen standarisasi ukurannya adalah angka harapan hidup dan anak lahir. Kemudian paling penting itu perkuatan sektor pendidikan kita dan meningkatan ekonomi rakyat," ucap Ebert Ganggut di depan masa yang hadir.
Politisi PAN itu mengusung tema SMART pada Baliho Pencalonannya dimana Tema tersebut merupakan Akronim dari Sejahtera, Makmur, Adil, Responsif dan Terlayani. Melalui konsep ini Ebert Ganggut berniat mensejahterakan rakyat Manggarai.
Untuk Mensejahterakan masyarakat Manggarai Ia mewacanakan pemerataan pembangunan dan mendorong potensi hasil pertanian dan peternakan, perikanan juga hasil hutan dari masyarakat menjadi bagian dari realisasi dari Manggarai SMART.
"Meningkatan Pendapatan perkapita masyarakat. Ada sektor pertanian, peternakan, Perikanan sedikit hasil hutan. Dan Trakhir kehadiran konstruksi jasa dari daerah," tambahnya.
Menurutnya pemerintah hadir sebagai penyanggah utama dalam ekonomi masyarakat juga sebagai stimulus.
"Dampak dari indeks pembangunan manusia adalah mendapat Dana Alokasi Umum (DAU) meningkat. Semakin bagus IPM kita semakin banyak Alokasi DAU. Selain dari pada luas penduduk dan luas wilayah," kata Ebert Ganggut.
Menurut Anggota DPRD itu, menjadi pemimpin di Kabupaten Manggarai harus membuat program yang terukur. Sebab Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBN) hanya berkisar 1,2 Triliun saja.
Menurutnya program bisa berjalan baik ketika birokrasi diperkuat dan perkuatan pemahaman regulasi oleh pimpinan organisasi perangkat Daerah (OPD).
Kemudian mendorong dan meningkatkan produktivitas di semua sektor dengan program kerja yang realistis.
"Kita buat program-program yang realistis saja. Diukur program pertanian, perikanan, peternakan diukur program ekonomi dan menganalisis pasar. Mestinya harus sesuai dengan kemampuan keuangan daerah," lanjutnya. []