Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem mempertimbangkan penerapan sekolah tatap muka di Indonesia.
Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo menilai kebijakan penerapan sekolah tatap muka tidak bisa disamaratakan untuk semua sekolah dan daerah.
Menurutnya, pemerintah harus menunda sekokah tatap muka jika sebuah daerah memiliki positivity rate yang tinggi.
"Harus hati-hati dalam melaksanakan PTM di sekolah. Ketika positivity rate di atas 10 persen, maka jangan gegabah untuk membuka sekolah karena risikonya tinggi," kata Heru Senin 21 Juni 2021.
Hal tersebut dia sampaikan mengingat beberapa hari belakangan ini, Covid kembali tinggi di Indonesia.
Mengutip data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, secara nasional positivity rate sepekan ini mencapai 38,2 persen. Di Jakarta, positivity rate mencapai 25,2 persen.
Menurutnya keleluasaan memberlakukan sekolah tatap muka dan menundanya seharusnya diberikan ke pemerintah daerah setempat, mempertimbangkan tingkat penyebaran virus di daerahnya. []