Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Nurul Arifin menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan kebesaran jiwa dengan meminta maaf kepada rakyat Indonesia terkait 10 tahun kepemimpinannya sebagai kepala negara.
Hal tersebut disampaikan Nurul Arifin pada Jumat (2/8/2024).
"Kami tentu saja menyambut baik permintaan maaf dari Bapak Presiden Jokowi. Ini menandakan kebesaran jiwanya, hatinya, sebagai seorang manusia tentu saja tidak luput dari ketidaksempurnaan," kata Nurul.
Nurul pun mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Jokowi selama 10 tahun kepemimpinannya.
"10 tahu memberikan perubahan begitu banyak, inovasi-inovasi beliau terutama pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia, dan program-program yang inovatif, yang diberikan Jokowi," jelas Nurul, dikutip dari Kompas TV.
"Ini jadi catatan sejarah tersendiri karena dalam 10 tahun perjalanan banyak fasilitas-fasilitas yang tadinya tidak kita rasakan dan sepertinya sedikit impossible, tapi dalam kepemimpinan beliau pembangunan bisa bejalan masif dan merata,"tambahnya.
Nurul pun memberikan satu contoh inovasi yang dilakukan Presiden Jokowi yakni membangun Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Ini adalah bukti pemerataan ekonomi yang mungkin banyak yang ignore, tapi kami lihat ini adalah satu pemikiran progresfi yang akan buat Indonesia jadi negara maju dengan pemerataan ekonomi di berbagai daerah," puji Nurul.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati izinkanlah saya dan Profesor Kyai Haji Ma'ruf Amin, ingin mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini," ucap Presiden Jokowi dalam acara Zikir dan Doa Kebangsaan di Istana Merdeka, Kamis 1 Agustus 2024.
"Khususnya selama kami berdua amanah Presiden Republik Indonesia dan sebagai wakil presiden Republik Indonesia," tambahnya.
Presiden Jokowi juga menyadari jika kepemimpinan yang dijalankannya bersama Ma'ruf Amin selama ini tidak dapat menyenangkan semua pihak.
Menurutnya hal tersebut karena ketidaksempurnaannya sebagai manusia.
"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna, saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujar Jokowi. []