Manggarai - Kondisi gedung baru terminal Bandara Frans Sales Lega Ruteng Nusa Tenggara Timur (NTT) yang di bangun tahun 2015 lalu sangat memprihatikan.
Plat plafon di sejumlah titik dalam kondisi rusak dan bolong. Padahal gedung tersebut dibangun dengan dana yang cukup besar.
Gedung tersebut di kerajaan oleh PT. Dayatunas Mekarwangi dengan Nilai pagu anggaran yang bersumber dari APBN Kementrian Perhubungan Udara, sebesar Rp 13.579.988.000.
Kepala bandar udara Frans Sales Lega Ruteng Punto Widaksono mengatakan, penanganan hukum kasus tersebut sudah diserahkan kepada aparat penegak hukum Polres Manggarai.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan oleh tim ahli dari Politeknik Negeri Kupang, proyek tersebut mengalami kerusakan di setiap segmen atau item pekerjaan.
"Ada indikasi pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang termuat dalam kontrak,"ujar Punto.
Ia pun berharap agar kasus dugaan korupsi pembangunan gedung terminal baru bandar udara Frans Sales Lega secepatnya diputuskan.
Pantauan media ini Senin 25 Oktober 2021, gedung terminal baru Bandar Udara Frans Sales Lega memang dalam kondisi memprihatinkan. Plat plafon di sejumlah titik dalam kondisi rusak dan bolong.
Lantai bagian luar di lantai dua juga tampak sudah pecah-pecah. Parahnya, tampak toilet tidak terawat dan meski pipa shower sudah terpasang, namun airnya tidak mengalir.
Direktur PT Dayatunas Mekarwangi Rouli Napitupulu, sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pembuatan gedung baru Bandara Frans Sales Lega Ruteng Tahun anggaran 2015. []