Manggarai Timur - Setelah terendam banjir, sawah milik warga Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara (LAUT), Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) kini diserang hama Keong Mas.
Hama Keong Mas menyerang padi milik warga, setelah dilanda banjir beberapa waktu lalu. Hal itu diketahui setelah Camat Lamba Leda Utara Agus Supratman bersama pengamat hama sawah dari Dinas Pertanian Matim, Kasmir Jalu, Senin 27 Februari 2022 mengecek padi sawah milik warga Dampek.
Menurut Agus, waktu kritis untuk mengendalikan Keong Mas adalah pada saat 10 hari setelah tanam pindah, atau 21 hari setelah sebar benih basah.
"Setelah itu laju pertumbuhan tanaman lebih besar dari pada laju kerusakan yang disebabkan oleh Keong Mas," ujar Agus.
Ia menjelaskan, Keong Mas merupakan salah satu hama utama penyerang padi muda terutama di sawah yang ditanam dengan sistem tanam benih langsung (Tabela).
"Salah satu cara pengendaliannya, sawah perlu segera dikeringkan, karena keong mas senang tempat-tempat yang digenangi air. Jika petani menanam dengan sistem tanam pindah, maka pada 15 hari setelah tanam pindah, sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian (flash flood intermitten irrigation)," kata Agus.
Dirinya juga menjelaskan, bila padi di tanam dengan sebar langsung, selama 21 hari setelah sebar, sawah perlu dikeringkan, kemudian digenangi lagi secara bergantian.
Selain itu, perlu dibuat caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah sebelum tanam, baik di musim hujan maupun kemarau. Ini dimaksudkan agar pada saat dilakukan pengeringan, keong mas akan menuju caren sehingga memudahkan pengambilan keong mas.
Biasanya keberadaan Keong Mas di lapang atau di sawah ditandai oleh adanya telur berwarna merah muda dengan berbagai ukuran dan warna.
"Hancurkan dengan kayu bambu, sedangkan telur Keong Mas diambil dan dikumpulkan kemudian juga dihancurkan. Bila suatu lokasi sudah diketahui Keong Mas merupakan hama utama, sebaiknya tanam bibit umur di atas 21 hari dan tanam lebih dari satu bibit per rumpun, buat caren di dalam dan di sekeliling petakan sawah," tegasnya.
Bila diperlukan gunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida dan pestisida botani seperti lerak, deris dan saponin atau sejenisnya.
Pestisida dilakukan di sawah yang tergenang, dicaren atau di cekungan-cekungan yang ada airnya tempat keong mas berkumpul.
Sebagai informasi, Keong Mas atau Golden Apple Snail, dengan nama latin Pomacea canaliculata atau Lamarck, merupakan hama perusak tanaman padi.
Hama ini menggerek batang jaringan tanaman padi dan memakannya sehingga menyebabkan adanya bibit atau anakan padi yang mati pada lahan sawah.
Ciri hasil kerja Keong Mas, potongan batang anakan padi yang digerek Keong Mas nampak mengambang apung dipermukaan air. []