Gowa - Tim forensik kedokteran kepolisian (Dokpol) Biddokkes Polda Sulsel sudah selesai mengautopsi jasad DS (22), pemuda di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang tewas setelah dicekoki dua liter garam oleh oran tuanya demi pesugihan.
Menurut Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman hasil autopsi yang mengungkap penyebab kematian korban keluar tiga pekan lagi.
"Sudah dilakukan pembongkaran makam dan langsung dilakukan autopsi jasad dari DS," ucap Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, Selasa 21 September 2021.
Dia mengatakan, autopsi jenaza DS dilakukan di TKP, Senin 20 September 2021, setelah autopsi langsung dikubur kembali.
"Jadi diautopsi di situ, kemudian langsung dimakamkan kembali," ungkap Boby.
"Kalau untuk hasil kita penyidik menunggu dari Dokpol. Waktunya mungkin tiga minggu baru keluar," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, DS (22) adalah kakak kandung dari bocah AP (6), anak yang dicungkil matanya oleh paman, kakek, hingga ayah dan ibunya karena dugaan pesugihan.
AP dicungkil matanya tak lama setelah DS dimakamkan pada Rabu 1 September 2021.
Belakangan, beredar kabar bahwa kakak AP, yakni DS, meninggalnya tidak wajar setelah dicekoki garam 2 liter.
Polisi yang menerima kabar tersebut kemudian memutuskan jasad DS diautopsi untuk memastikan penyebab kematiannya. []