Makassar - Tim detektor yang diterjunkan Pemkot Makassar untuk mengecek status kesehatan tiap warga Makassar banyak mendapat penolakan dari masyarakat.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku heran dengan penolakan masyarakat. Dia pun tidak mempermasalahkan namun dia tegaskan jangan salahkan Pemkot Makassar kalau tidak bisa mengurus sesuatu.
Tapi jangan menyesal, kalau mereka tidak bisa urus apa-apa di pemerintah kota kalau tidak punya QR Code, ituji.
Karena menurut Danny, nantinya masyarakat yang sudah diperiksatim detektor akan mendapatkan status kesehatan yang bisa diakses lewat QR Code.
“Tapi jangan menyesal, kalau mereka tidak bisa urus apa-apa di pemerintah kota kalau tidak punya QR Code, ituji. Ini kan untuk mereka, bukan untuk kita,”tegas Danny, Senin 12 Juli 2021.
Mereka yang menolak, Kata Danny bisa diartikan menolak dilayani oleh pemerintah Kota Makassar. Berbagai fasilitas baik kesehatan maupun pelayanan administrasi tidak bisa mereka dapatkan.
Bukan hanya layanan di pemerintahan, mereka yang tidak dapat barcode terancam tidak bisa menikmati fasilitas di Kota Makassar seperti mal. Sebab mereka yang ingin masuk diharuskan mempunyai QR Code.
“Untuk banyak hal, misalnya masuk fasilitas, harus ada QR Codenya, bahkan untuk masuk mal harus ada. Jadi kalau tidak mau tidak apa apa. Kita syukur juga, tugasnya jadi ringan. Termasuk dia sakit, tidak dilayani ki.Karena kita seluruh kota akan dapat barcode,”tegas Danny.
Banyak vitnah kalau detektor penyebar virus ke masyarakat. Tapi menurutku justru yang tidak mau diperiksa itu yang sebar virus.
Dia heran masih ada masyarakat yang menolak tim detektor ini. Padahal pemeriksaan ini untuk masyakarat Kota Makassar yang lebih baik. Terlebih Pemkot tidak memungut biaya sepeserpun.
“Tidak apa-apa kalau menolak, tapi jangan juga sesalkan kita, kalau kau tidak dapat QR Code. Kan kita gerakan ini untuk dia ji, kalau tidak mau tidak usah,”tegasnya lagi.
Diketahui tim detektor bentukan Pemkot Makassar dianggap sebagai pembaa virus ke masyarakat. Namun Danny menegaskan itu semua fitnah.Justru menurut Danny yang tidak mau diperiksa itu adalah penyebar virus.
"Banyak vitnah kalau detektor penyebar virus ke masyarakat. Tapi menurutku justru yang tidak mau diperiksa itu yang sebar virus,"ujar Danny. []