Manggarai - Terkait maraknya praktek pengiriman sapi ilegal ke Bima Nusa Tenggara Barat (NTB), Wakil Bupati (Wabub) Manggarai Heribertus Ngabut angkat bicara.
Kepada wartawan, Wabub Heri menyampaikan, setelah liburan Idulfitri melalui Pelaksana Tugas (PLT) Peternakan, akan membuat skenario bagaimana cara untuk menghindari persoalan itu yang terjadi di lapangan tanpa konflik.
Supaya orang mengerti dan paham bahwa penyelundupan sapi itu sangat merugikan Daerah.
"Dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita sangat dirugikan," kata Wabub Heri usai melantik 158 pejabat administrator di lingkup Pemda Manggarai,di Gedung MCC Ruteng, Kamis, 28 April 2022.
Wabup Heri juga mengatakan, kasus penyelundupan sapi ini sangat mencemaskan, karena sapi-sapi tersebut tidak diperiksa kesehatannya sebelum dikirim. Dan bisa saja bukan hanya sapi jantan yang mereka muat tetapi sapi betina juga mereka muat.
"Nanti kita ambil langkah yang pas untuk mengatasi persoalan ini," ujarnya.
Diketahui maraknya praktek pengiriman sapi ilegal itu terjadi di Pelabuhan Nanga Nae, Desa Paralando, Kecamatan Reok Barat, Manggarai, NTT menuju Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan, pada Februari 2021 lalu dua Kapal Motor (KM) pengangkut 92 ekor sapi dari Pelabuhan Nanga Nae, Desa Paralando, Kecamatan Reok Barat, Manggarai, NTT tujuan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), berhasil digagalkan TNI Angkatan Laut (AL) dan Badan Intelejen Negara (BIN). []