Enrekang - Pemerintah Kabupaten Enrekang menjadikan Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia (ITB) Nobel Indonesia sebagai perguruan tinggi pertama yang melakukan kerjasama strategis, dibawah komando H. Yusuf Ritangnga.
Hal itu tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang digelar dalam suasana penuh keakraban dan semangat kolaboratif. Dokumen MoU secara resmi ditandatangani oleh Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Badaruddin dan Bupati Enrekang, Yusuf Ritangnga.
Proses tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Rektor II bidang Innovation, Internationalization, and Partnership, Dr. Muhammad Hidayat.
Sementara, Perjanjian Kerjasama (PKS) turut ditandatangani oleh Rektor ITB Nobel Indonesia bersama Kepala BKPSDM Kabupaten Enrekang, Kurniawan.
Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU., ASEAN Eng., dalam sambutannya menegaskan pentingnya penanaman jiwa dan mindset kewirausahaan (entrepreneurial mindset) tidak hanya bagi pengusaha, tetapi juga bagi aparatur sipil negara (ASN).
“Jika ASN memiliki jiwa kewirausahaan, maka semangat juang, pantang menyerah, inovatif, dan berorientasi hasil akan tumbuh dalam diri mereka. Nilai-nilai inilah yang sangat dibutuhkan dalam tata kelola pemerintahan modern agar lebih adaptif, kreatif, dan berdaya saing,” ungkap Badar, Senin (20/10).
Ia menambahkan bahwa ITB Nobel Indonesia siap memberikan dukungan nyata melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, penelitian terapan, dan program pengabdian masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan Kabupaten Enrekang.
"Semua program tersebut akan dilaksanakan dengan pendekatan kolaborasi multi-helix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat," lanjutnya.
Bupati Enrekang H. Yusuf Ritangnga memberikan apresiasi dan rasa optimis terhadap kerjasama ini.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan ITB Nobel Indonesia merupakan langkah strategis yang sangat relevan untuk memperkuat kapasitas aparatur dan masyarakat Enrekang.
“Kerja sama ini sangat baik dan diharapkan segera terealisasi, terutama dalam membangun kualitas SDM di Kabupaten Enrekang. Karakter ITB Nobel Indonesia sebagai kampus entrepreneurship sangat sesuai dengan kebutuhan daerah kami, yang memerlukan semangat kewirausahaan baik bagi ASN maupun masyarakat untuk mengelola potensi alam Enrekang secara produktif dan berkelanjutan,” ujar Bupati.
Ia juga menambahkan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan Pemerintah Kabupaten Enrekang dengan perguruan tinggi dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi sejak dirinya menjabat sebagai Bupati.
Olehnya, Yusuf berharap kolaborasi ini menjadi model rujukan dan inspirasi bagi bentuk kemitraan serupa dengan perguruan tinggi lainnya di masa mendatang.
Sementara, Wakil Rektor II ITB Nobel Indonesia, Dr. Muhammad Hidayat, menegaskan dalam kontek partnership Penandatanganan MoU dan PKS ini menandai langkah awal menuju kemitraan strategis jangka panjang.
Kedua pihak sepakat untuk segera menindaklanjuti kerjasama ini melalui berbagai program konkret, seperti, pelatihan dan pengembangan kompetensi ASN berbasis kebutuhan jabatan dan inovasi pelayanan publik. Program pendampingan dan inkubasi kewirausahaan bagi masyarakat dan UMKM lokal.
"Lalu ada juga penelitian kolaboratif dan pengabdian masyarakat berbasis potensi lokal Kabupaten Enrekang, serta pertukaran pengetahuan dan kegiatan akademik untuk mendukung penguatan ekonomi daerah.Dengan ditandatanganinya perjanjian ini, ITB Nobel Indonesia mempertegas perannya sebagai kampus entrepreneurship unggulan di Indonesia Timur yang berkomitmen mendukung pembangunan daerah berbasis inovasi dan kewirausahaan," tutupnya.[]