Makassar - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapatkan banyak hambatan dalam proses pembangunan jalur kereta api di Sulsel. Pihak Pemprov Sulsel menargetkan kereta api sepanjang 145 KM Makassar-Parepare dapat beroperasi tahun 2022.
"Berkat dukungan masyarakat dan pemerintah daerah yang sangat besar dalam hal pengadaan lahan, diharapkan pembangunan jalur kereta api ini dapat beroperasi pada tahun 2022,” kata Sekretaris Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani dalam keterangannya, Kamis 19 Agustus 2021.
Dia mengatakan awal pembangunan jalur kereta api ini dimulai di Kabupaten Barru. Pelaksanaan pembangunannya pun menghadapi banyak kendala, seperti pembebasan lahan di Kabupaten Pangkep dan Maros.
Namun berkat kerja sama dengan Pemprov Sulsel, Pemkab Pangkep, Maros, Barru dan Parepare, dapat menyelesaikan masalah yang ada.
"Peran pemerintah dalam percepatan pembebasan lahan, diantaranya, melakukan peninjauan lapangan bersama tim Forkopimda Sulsel. Dimana dihadiri saya sendiri, Kasdam XIV Hasanuddin, Wakapolda Sulsel, Kepala BPN Sulsel, Kepala Kejati Sulsel, dan stakeholder yang terkait," ungkapnya.
Ia menjelaskan, dengan terbentuknya Keputusan Gubernur Sulsel Nomor: 954/IV/Tahun 2021 tanggal 8 April 2021 tentang Tim Akselerasi Percepatan Pembebasan Lahan Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Parepare dan Makassar New Port, maka pihaknya berharap kendala ini segera teratasi dengan baik.
"Semoga pembangunan jalur kereta api Makassar - Parepare yang sebagian telah diselesaikan segera dioperasikan, agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Sulsel," Sebutnya.
Ia menambahkan, pihaknya sangat mendukung rencana pegoperasian jalur kereta api Makassar-Parepare dan jalur Tonasa ke Pelabuhan Garongkong, dapat dikelola oleh perusahaan BUMD.
"Kita harap masyarakat dapat menikmati dan memanfaatkan hasil pembangunan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulsel,” sebut dia. []