Labuan Bajo - Jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo (TNK) mengalami peningkatan yang siginifikan.
Dari data yang disampaikan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) hinggah Juli 2023, jumlah pengunjung sudah mencapai 122.101 orang.
"Peningkatan cukup signifikan, bahkan di tahun 2023 jumlah kunjungan sampai Juli 2023 itu 122.101. ini peningkatan yang luar biasa dibandingkan tahun tahun sebelumnya," ujar Kepala BTNK, Hendrikus Rani saat diwawancarai, pada Jumat (25/8/2023).
Angka kunjungan ini sebut Hendrikus terus berpotensi mengalami kenaikan.
Selain sedang memasuki musim ramai, adanya sejumlah kegiatan internasional yang sedang dan akan diselenggarakan di Labuan Bajo hingga akhir tahun 2023 menjadi faktor akan adanya peningkatan jumlah kunjungan.
Jumlah kunjungan ini pun diharapakan mampu melampaui jumlah kunjungan di tahun 2022.
"Tahun sebelumnya 182.676 hingga Desember 2022. Kita masih punya waktu sekitar kurang lebih 5 bulan lagi yang berpotensi mengalami peningkatan karena ada beberapa event internasional yang diselenggarakan di Labuan Bajo. Itu akan berdampak pada jumlah kunjungan ke Taman Nasional Komodo," kata Hendrikus.
Lebih lanjut ia mengatakan adanya peningkatan jumlah kunjungan tentu harus berbanding lurus dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan disamping juga tetap memperhatikan keberlangsungan kelestarian alam dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Di tahun 2022, BTNK pernah mengeluarkan kebijakan terkait Daya Dukung Daya Tampung Wisata (DDDTW) di Taman Nasional Komodo.
Pembatasan jumlah kunjungan ini menyasar sejumlah sejumlah objek wisata yang paling banyak dikunjungi seperti Pulau Padar, Loh Liang, Pulau Rinca, Gili Lawa serta kuota kapal pada situs perairan.
Untuk Pulau Rinca maksimal kunjungan per hari sebanyak 1.000 orang. Pulau Komodo 750 orang perhari, Padar selatan 300 orang perhari.
Pulau Gili Lawa darat 25 orang perhari dan pada situs wisata perairan Taka Makasar 32 kapal/ hari, Batu Bolong 8 kapal per hari, Mauwan 5 kapal per hari dan Siaba Besar 5 kapal perhari.
Hendrikus menyebutkan pembatasan jumlah kunjungan ini dilakukan menyusul adanya pandemi Covid 19.
Namun Pasca pandemi, ia tidak menampik jika jumlah kunjungan sudah melampaui jumlah yang diharuskan dalam kebijakan tersebut.
Salah satunya adalah pada saat musim ramai, jumlah kunjungan di Pulau Padar Selatan bisa mencapai 1.000 kunjungan perhari.
Kata Hendrikus, pada tahun 2021-2022 pernah dikeluarkan SOP terkait daya dukung dan daya tampung.
"Memang di Padar itu betul 300 orang perhari tetapi itu ada hubungannya dengan Covid 19 pada saat itu, pasca Covid mungkin saja bisa dinaikan tapi tentu harus berbasiskan pada kajian ilmiah ya, kita tidak serta merta untuk menaikan atau menurunkan tetapi kita juga harus berdasarkan kajian ilmiah, berdasarkan metodologi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya.
"Dan faktualnya memang di Padar itu kunjungan perhari itu berkisar antara 500-1000 itu untuk peak season tapi kalau hari hari biasa kadang kadang 100-200," tambahnya.
Dalam upaya ini kata Hendrikus, pihaknya memang belum memiliki instrumen yang tepat dalam menentukan jumlah kunjungan ideal tiap harinya.
Namun ia menegaskan pihaknya tengah melakukan sejumlah kajian dalam merumuskan jumlah ideal angka kunjungan pada sejumlah spot wisata dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. []