Bulukumba - Muhammad Amir, Kepala Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mengklaim dirinya selaku Ketua Asosiasi Tambang, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Namun, dia membantah jika dirinya mengurusi persoalan tambang. Bahkan, kabar tersebut belum sampai ketelingannya.
"Kalau masalah asosiasi (tambang) belum ada sampai telinga saya, kalau saya disoroti saya juga tidak tahu masalahnya," kata Amir.
Ia juga menegaskan, walaupun dirinya ditawari menjadi ketua asosiasi, maka akan banyak hal yang akan dipertimbangkan sebagai ketua asosiasi tambang.
Termasuk gangguan terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai seorang Kepala Desa Lolisang.
"Kalau saya terima mandat, terus tidak ada masalah dengan tugas pokok itu bagus, tapi jangan sampai jika saya terima kemudian mengganggu tugas pokok saya," jelas Amir.
Sementara, Direktur Bulukumba Monitoring Center (BMC), Firman Gani, menyebut Kepala Desa Lolisang, Muhammad Amir terlalu jauh mencampuri tentang asosiasi tambang yang belum tentu terbentuk.
"Siapa loe, Amir ini terlalu jauh mencampuri persoalan di luar kewenangannya sendiri. Salah satunya terkait dengan persoalan tambang," kata Firman Gani.
Olehnya itu, Firman menyarankan, agar Amir fokus saja mengurusi Desa Lolisang.
"Tambang ini kan masih bermasalah. Loh kok dia mau masuk-masuk di situ lagi. Seharusnya urus desa saja, fokus bangun desa. Jangan sampai dia masuk urusi tambang semakin bermasalah," tegas Firman, Sabtu 9 Oktober 2021.
Alumnus Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu mengaku tak ada niatan menghalangi langkah Amir.
Ia hanya berharap agar Amir fokus mengemban amanah sebagai kades. Tidak usah mengklaim banyak kelompok-kelompok untuk tak meributi persoalan tambang di Butta Panrita Lopi.
"Ini kan tidak boleh. Pak Amir ini siapa? bisa mengklaim-klaim, warnanya saja tidak jelas. Jadi fokus sajalah urus desanya," pungkasnya. []
