Makassar - Kasus kematian anak di Sulsel selama pandemi Covid-19 meningkat tajam di tahun 2021. Hingga akhir Juli, kasus kematian anak mencapai puluhan orang.
Berdasarkan data dari akhir Juli 2021, kasus kematian anak umur 0-17 tahun mencapai 31 orang dari 24 kabupaten/kota yang ada di Sulsel.
“Ada peningkatan dibanding tahun lalu,” kata Kadis Kesehatan Sulsel, Ichsan Mustari, Selasa 3 Agustus 2021.
Meski ada peningkatan, kata Ichsan, kasus kematian anak akibat Covid-19 bukan disebabkan dari adaya varian delta yang baru muncul di tahun ini. “Saat ini berdasar hasil pemeriksaan, belum ada lagi disebabkan varian delta,” ungkapnya.
Berdasarkan data itu, Kota Makassaar menjadi penyumbang terbanyak kasus anak meninggal per 28 Juli dengan jumlah 17 kasus kematian dan kasus sembuh sebanyak 3.697. Ichsan mengatakan besarnya jumlah anak yang terpapar Covid-19 akibat rendahnya kesadaran masyarakat memetuhi protokol kesehatan.
“Secara umum faktor penyebab terpapar Covid-19 karena pergerakan yang tidak dibatasi dan protokol kesehatan yang kurang dipatuhi,” tegasnya.
Masih dari data tersebut, Kabupaten Takalar, Luwu Timur, dan Pangkep juga menyumbang 2 kasus kematian anak. Secara total, kasus anak yang terpapar Covid-19 di Sulsel mencapai 7.879 kasus.
Vaksinasi Tahap III Nakes
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar pemberian Vaksinasi Dosis Ke-3 sebagai booster vaksin yang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan. Launching dilakukan Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, di RSKAD Dadi Makassar, Senin, 2 Agustus 2021.
Ditargetkan, booster vaksin ini diberikan dan diproritaskan kepada 58.858 nakes yang bersentuhan langsung dengan penanganan Covid-19.
"Booster vaksin ini sebetulnya sudah berjalan kemarin dan juga sudah disosialisasikan dua hari lalu. Dan hari ini kita launching untuk vaksinasi ketiga atau booster vaksin," kata Andi Sudirman dalam keterangannya.
Sebanyak 3.370 vial disiapkan untuk booster vaksin bagi tenaga kesehatan. Ia menyebutkan, nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19 harus dilindungi dengan vaksin. Ini untuk memaksimalkan perlindungan pelayanan kesehatan. Ia menilai prioritas kepada tenaga kesehatan tepat.
"Nakes yang dihadapi ini adalah Covid-19, ini mengerikan bagi semua orang, justru nakes mau mengurusi," sebutnya. []