Makassar - Menjelang libur panjang dalam rangka hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) mencatatkan prestasi membanggakan.
Sebanyak tiga program studi (Prodi) di lingkup FK Unhas berhasil memperoleh Akreditasi Unggul dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) Indonesia.
Hal itu diungkapkan oleh Dekan FK Unhas, Prof. Haerani Rasyid, pada Sabtu, 5 April 2025 dalam grup percakapan pimpinan Unhas.
Ketiga Prodi tersebut adalah, Prodi S1 Kedokteran Hewan, Prodi Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Prodi Profesi Dokter Hewan, dan Prodi Magister (S2) Ilmu Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan.
Akreditasi Unggul bagi program studi merupakan penanda kualitas pendidikan sangat baik dan melampaui standar.
Keunggulan tersebut bukan saja dalam proses pengajaran, namun juga mencakup penelitian, pengabdian masyarakat, sumber daya manusia, dan fasilitas.
Predikat Unggul merupakan jaminan daya saing lulusan, baik pada tingkat nasional maupun internasional.
Prof. Haerani menjelaskan bahwa dari 34 Prodi yang berada di FK Unhas, sebanyak 28 Prodi atau 82% di antaranya telah terakreditasi Unggul. Pihaknya terus meningkatkan kualitas proses pendidikan, sebagai jaminan kualitas alumni.
“Selain pengakuan di tingkat nasional, kami juga berusaha memenuhi standarisasi global melalui akreditasi internasional. Hal ini sesuai dengan kebijakan internasionalisasi Unhas yang dicanangkan oleh Bapak Rektor. Saat ini telah ada 8 Prodi kami telah terakreditasi internasional. Prodi lainnya sementara berproses,” kata Prof. Haerani.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK Unhas, Prof. Agussalim Bukhari, menjelaskan capaian ini merupakan hasil dari kerja sama berbagai pihak, mulai dari tingkat universitas, fakultas dan Prodi itu sendiri. Terdapat suatu sistem penjaminan mutu internal yang telah bekerja sangat baik.
“Setiap tahun kita mempunyai Audit Mutu Internal yang dilakukan oleh Satuan Penjaminan Mutu atau SPMI di tingkat universitas. Kami di fakultas dan program studi akan melaksanakan rekomendasi perbaikan sebagai hasil audit ini,” kata Prof. Agussalim.
Secara spesifik, untuk mempersiapkan evaluasi akreditasi Prodi dibutuhkan rangkaian proses berkesinambungan dan komprehensif. Persiapannya bahkan telah dimulai ketika penyusunan dokumen perencanaan melalui visi, misi, tujuan, dan sasaran, yang kemudian dituangkan dalam rencana strategis.
“Jadi ini bukan sesuatu yang tiba-tiba. Semua harus melalui perencanaan matang. Apalagi, untuk mencapai Akreditasi Unggul, suatu Prodi harus mencapai minimal skor 361 dari 400 atau skor 90. Terdapat sembilan kriteria penilaian yang saling terkait. Hasil terbaik hanya dapat dicapai jika ada kerja sama semua pihak,” kata Prof. Agussalim.
Salah satu kriteria yang paling menantang adalah pemenuhan tenaga dosen dengan kualifikasi Lektor Kepala dan Guru Besar. Salah satu kebijakan strategis yang diambil adalah dengan membantu memantau kualifikasi dosen.
Dosen-dosen yang telah memenuhi syarat akan diarahkan untuk segera mengusulkan kenaikan jabatan akademik. FK Unhas juga mendorong dosen untuk lanjut studi ke jenjang doktoral atau sub-spesialis dengan bantuan stimulus biaya pendidikan.
“Tantangan lainnya adalah jumlah publikasi ilmiah dosen. Kami membentuk unit khusus untuk pendampingan penulisan manuskrip, proofreading Bahasa Inggris dan dukungan publikasi. Hal ini relevan dengan kebijakan universitas yang memberi penghargaan kepada dosen yang berhasil menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi,” kata Prof. Agussalim.
Saat ini masih ada 18% prodi di lingkup FK yang belum terakreditasi Unggul, yang merupakan prodi baru. FK Unhas akan terus mengambil langkah strategis sehingga seluruh prodi ini nantinya akan terakreditasi Unggul.
Dengan ketiga program studi yang meraih akreditasi unggul ini, FK Unhas berharap dapat terus menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan untuk menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang. []