KH Maman Tinjau Ponpes DQ Sumedang, Janji Perjuangkan Infrastruktur

Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq, mengunjungi Pondok Pesantren Darul Quran (DQ) di Cimalaka, Sumedang, Rabu, 15 Mei 2025.(Foto:Istimewa)

Sumedang — Anggota DPR RI dari Fraksi PKB, KH Maman Imanulhaq, mengunjungi Pondok Pesantren Darul Quran (DQ) di Cimalaka, Sumedang, Rabu, 15 Mei 2025.

Kami akan berupaya maksimal agar pembangunan sarana prasarana dan akses jalan menuju pesantren dapat terwujud

Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau langsung dampak kebakaran yang sempat melanda pesantren serta membahas rencana penataan kawasan dan aksesibilitas.

Kedatangan Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB itu disambut oleh Pimpinan Ponpes KH Cecep Farhan Mubaroq dan sejumlah pejabat setempat, termasuk Camat Cimalaka Ayuh Hidayat, Kapolsek AKP Muhyidin, Danramil Kapten Rahmat, serta Kepala BPBD Sumedang Atang Sunarya.

Dalam kunjungannya, KH Maman menegaskan pentingnya pembangunan sarana prasarana serta akses jalan yang memadai menuju pesantren.

Menurutnya, langkah tersebut sangat vital untuk menunjang aktivitas pendidikan dan keselamatan para santri.

"Pesantren adalah pusat pendidikan dan pengembangan masyarakat. Kami akan berupaya maksimal agar pembangunan sarana prasarana dan akses jalan menuju pesantren dapat terwujud, sehingga mendukung kegiatan pembelajaran dan kemanfaatan yang lebih luas," ujarnya.

Selain meninjau lokasi kebakaran, KH Maman juga berdialog dengan pengurus pesantren, aparat, dan warga setempat guna menyerap langsung aspirasi dan kebutuhan yang mendesak.

Kehadirannya mendapat sambutan positif dari masyarakat dan santri yang berharap perhatian ini segera diwujudkan dalam bentuk pembangunan konkret.

Pembangunan Pasar Cimalaka

Dalam kesempatan yang sama, KH Maman juga menyinggung rencana pembangunan Pasar Cimalaka.

Ia menekankan agar pembangunan pasar dilakukan dengan mengutamakan keselamatan pejalan kaki, menjaga kebersihan lingkungan, dan tidak mengganggu sekolah maupun alun-alun yang berada di sekitar lokasi.

"Saya dulu sekolah di SD 3 Cimalaka. Saya tidak ingin anak-anak sekolah terganggu oleh kebisingan dan bau sampah yang berasal dari lokasi pasar sementara," tegas Maman, legislator asal Desa Cimalaka.

Ia berharap seluruh proses pembangunan pasar dapat berjalan sesuai kesepakatan bersama dan tetap menjaga kenyamanan masyarakat sekitar.[]

Komentar Anda