KPU Makassar Bakar 2.510 Lembar Surat Suara Pilkada

KPU Makassar memusnahakan surat suara Pilkada Sulsel dan Makassar yang dalam kondisi rusak dan lebih.

Makassar - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar memusnahkan suarat suara rusak dan lebih Pilkada Sulsel dan Makassar dengan total sebanyak 2.510 lembar. Pemusnahan surat suara rusak sesuai dengan Keputusan KPU (KPT) Nomor 1.519.

Ketua KPU Makassar Andi Muh Yasir Arafat menjelaskan pemusnahan surat suara rusak dan lebih untuk melaksanakan KPT Nomor 1519. Dari total 2.510 lembar yang dimusnahkan, 34 surat suara untuk Pilkada Sulsel.

"Sementara Pilkada Makassar sebanyak 2.476 lembar yang kita musnahkan. Terus hari ini kita sama-sama baik Bawaslu dan kepolisian telah menyaksikan semua terkait pemusnahan tersebut," ujarnya kepada wartawan, Selasa (26/11/2024).

Yasir menjelaskan surat suara yang dianggap rusak dan dimunashkan yakni warna yang mulai luntur. Tak hanya itu, ada surat suara yang dalam kondisi robek.

"Intinya mengganggu untuk proses pemungutan suara atau tidak memenuhi spesifikasi surat suara," tegasnya.

Yasir mengungkapkan KPU Makassar total mencetak 1.066.154 lembar surat suara untuk Pilkada Makassar. Dari jumlah tersebut, kata Yasir, rinciannya yakni 1.037.000 untuk daftar pemilih tetap (DPT) ditambah 2,5 persen surat suara cadangan.  

"Dan ditambah surat suara untuk PSU (pemungutan suara ulang). Jadi total surat suara yang dicetak untuk Pilkada Makassar sebanyak 1.066.154 lembar," tuturnya.

Untuk persiapan pemungutan suara yang gelar Rabu (27/11), Yasir mengaku sampai saat ini distribusi logistik masih terus dilakukan. Bahkan, logistik Pilkada Makassar telah tiba di 15 kecamatan.

"Proses pendistribusian surat suara yang telah dimulai pada tanggal 23 kemarin di gudang KPU Kota Makassar yang ada di Jalan Borong telah terdistribusi secara merata pada tanggal 24 di 15 kecamatan," sebutnya.

Yasir mengaku saat ini distribusi dari kecamatan ke 1.877 tempat pemungutan suara (TPS) masih terus berlangsung. Yasir mengatakan pengalaman saat Pemilu lalu di mana banyak terjadi keterlambatan logistik di TPS tidak akan terjadi di pelaksanaan pilkada kali ini.

"Hari ini kita telah membuat semacam mitigasi terkait pengalaman kita di Pemilu kemarin. Oleh karena itu, kita memberikan arahan kepada PPK, PPS maupun KPPS untuk menjemput logistik yang ada di gudang kecamatan pada tanggal 26 November ini. Jadi Insya Allah untuk keterlambatan logistik di TPS, saya jamin tidak ada.Besok, TPS akan buka pukul 07.00 Wita," ucapnya.

Sementara Komisioner Bawaslu Kota Makassar Ahsan menambahkan pihaknya saat ini sedang gencar melakukan pengawasan jelang pencoblosan. Salah satu, pengawasan dilakukan Bawaslu Makassar yakni soal distribusi logistik Pilkada Makassar dan Sulsel.

"Masing-masing kecamatan itu ada pengawasan logistik dan itu sudah berlangsung. Tadi yang terupdate terakhir itu menuju ke Pulau Lakkang untuk daerah Kecamatan Tallo," ucapnya.

Ahsan menambahkan sampai saat ini belum ada temuan permasalahan distribusi logistik dilapangan. Pihaknya pun membuka posko mengaduan jika ada warga yang ingin melaporkan terkait pelanggaran pilkada.

"Di bawaslu menyediakan posko aduan, mulai dari tingkat kota sampai kelurahan. Jadi masing-masing sudah disiapkan posko pengaduan terhadap masyarakat yang tidak sampai surat pemberitahuannya atau mungkin tidak tidak dapat ditemui oleh KPPS," tutupnya.[]

Komentar Anda