Manokwari - Maraknya penambangan emas ilegal di Kabupaten Manokwari dan pegunungan Arfak, Papua Barat, membuat Kapolda papua Barat, Irjen Pol Tornagogo Sihombing, angkat bicara.
Dia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bareskrim Polri terkait maraknya penambangan emas ilegal di Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak.
"Komitmen kepolisian tak usah diragukan. Kami juga sudah koordinasikan dengan Bareskrim Polri," kata Irjen Tornagogo Sihombing beberapa waktu lalu, seperti dikutib dari CNNIndonesia.
Jajarannya, kata Kapolda Papua Barat, fokus menangani kejahatan lingkungan, termasuk penambangan emas ilegal yang mengancam kerusakan hutan dan pencemaran lingkungan di balik penggunaan zat kimia berbahaya.
"Ini tergolong kejahatan lingkungan. Jadi harus dilakukan penegakan hukum bersama untuk mengungkap kejahatan itu," terangnya.
Namun pihak Tornagogo Sihombing belum melakukan operasi Pertambangan Illegal (PETI) dalam dua tahun terakhir. Mereka disebut fokus menangani Covid-19 dalam periode tersebut.
"Dua tahun terakhir ini kami benar benar fokus dengan masalah Covid-19, tapi bukan berarti kami mengabaikan kejahatan lingkungan itu," tuturnya.
Pihaknya sudah mendapatkan inormasi terkait maraknya pertambangan emas ilegal sejak awal 2022 di Manokwari dan Pegaf.
"Kami hendak masuk untuk membongkar kejahatan lingkungan itu dua bulan lalu, tapi kemudian bocor informasi itu, sehingga gagal," ungkapnya.
"Intinya kami lagi bergerak, ada hal-hal yang telah kami dapatkan. Namun, kami tidak bisa sembarangan langsung berangkat ke sana," sambungnya.
Kapolda Papua Barat Irjen Pol Tornagogo Sihombing juga membantah terlibat dalam penambangan ilegal itu. Bantahan disampaikan terkait oknum yang membawa nama nama kapolda di lokasi penambangan.
"Saya tahu betul hal itu adalah kejahatan lingkungan dan saya tidak mau bermain-main dengan kejahatan lingkungan dan itu sejalan dengan Papua Barat sebagai Provinsi konservasi," tegasnya. []