Iran - Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi mengaku tak ini bertemu Presiden Amerika Serikat Joe Biden, sekalipun jika nantinya mereka terlibat negosiasi menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.
Hal tersebut diungkapkan Raisi ketika ditanya kemungkinan bertemu Biden jika pembicaraan nuklir berhasil membuat AS mencabut semua sanksi terhadap Iran.
"Tidak," kata Raisi, dikutip dari AFP, Senin 21 Juni 2021.
Raisi sendiri menyatakan mendukung pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.
Dalam konferensi pers pertama sejak memenangkan pilpres, ulama garis keras itu mengatakan prioritas utamanya adalah meningkatkan hubungan dengan tetangga di Teluk Arab, seraya menyerukan saingannya di kawasan, Arab Saudi, untuk segera menghentikan intervensi di Yaman.
Pria 60 tahun itu merupakan seorang kritikus Barat. Raisi termasuk dalam kubu ultrakonservatif yang tidak percaya Amerika Serikat. Ia bahkan kerap menganggap AS sebagai "Setan Besar".
Raisi juga merupakan salah satu oposisi Presiden Hassan Rouhani selama ini, yang memiliki pendekatan lebih moderat terhadap bangsa Barat, terutama AS. []