Blangpidie - Oknum guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) ugal-ugalan dalam berkampanye untuk salah satu Paslon bupati Abdya yang maju di Pilkada kabupaten itu.
Pasalnya, di jam belajar oknum guru ini secara terang-terangan dan bahkan direkam mengiring muridnya untuk menyebut dukungan orang tua mereka masing-masing terhadap calon yang didukung dan membuat wujud dari tangan mereka masing-masing.
Aksi tidak terpuji oknum guru ini seperti yang beredar dalam sebuah video.
Dalam Video berdurasi satu menit itu oknum guru sekolah dasar itu meminta agar seluruh muridnya mengangkat tangan ke atas dan membuat simbol-simbol pasangan calon bupati, yakni untuk membuat tiga jari sambil merekam video.
"Nggak, gini-gini, yang mamaknya milih Saparudin, tiga apa satu apa dua?," tanya oknum guru menggiring muridnya agar menunjukkan salah satu simbol paslon.
Ada salah satu siswi sedang asik menulis, oknum guru menghampiri siswi tersebut dan menanyakan serta memastikan orang tua siswi tersebut akan memilih siapa untuk bupati Abdya.
"Fatimah, mamak pilih siapa? owh... (Fatimah) Salman, berarti satu orang, pokoknya yang Salman nampakan sama ibu," tanya satu persatu ibu guru kepada muridnya.
Oknum guru juga mencoba framing video tersebut dengan cara menggiring murid-murid nya agar mengarah ke salah satu calon dengan membuat simbol-simbol pasangan calon tertentu.
Usut punya usut, ternyata yang membuat video ini adalah salah satu oknum guru di Sekolah Dasar Negeri 6 Blangpidie dan video itu dibuat didalam ruang belajar.
Ketua Divisi Pencegahan Panwaslih Abdya, Rahmad Wahyudi menegaskan tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut menyalahi aturan Pemilu, dimana oknum guru melakukan kampanye di tempat fasilitas umum (lembaga pendidikan), dihadapan anak sekolah yang masih dibawah umur.
"Berdasarkan isi video, tindakan yang dilakukan itu sangat salah, melanggar aturan, itu fasilitas umum, dihadapan anak-anak sekolah lagi, kami minta untuk dilaporkan," katanya.[]