Makassar - Orang tua siswi di kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Idris 42 tahun membantah putrinya berkelahi karena demi konten. Andi menegaskan anaknya itu dikeroyok temannya.
"Saya kecewa, tidak menerima karena anak saya mendapatkan kekerasan baru dikata konten, lucu-lucuan," kata Andi, Jumat 14 Januari 2022.
Dia mengatakan, anaknya dikeroyok pada Jumat 10 Januari 2022, bahkan saat dikeroyok dia tak tau kalau direkam oleh temannya yang lain.
"Iya itu murni pengeroyokan, malah anak saya nggak tahu bahwa dia direkam," kata Andi.
Akibat pengeroyokan itu, anaknya menderita luka di pipi kiri dan kanan, serta ada luka di kepalanya.
"Sudah visum di rumah sakit Bhayangkara," kata Andi.
Selanjutnya, Andi juga sudah mengambil langkah hukum dengan melaporkan aksi kekerasan tersebut ke polisi pada Senin 10 Janiari 2022.
Baca juga: Viral Video Penganiayaan Siswi SMP di Makassar
Diberitakan sebelumnya, video pengeroyokan itu sebelumnya viral di media sosial. Namun sejumlah pihak, termasuk Kadisdik Makassar Muhyiddin menyebut peristiwa viral tersebut merupakan perkelahian demi konten di media sosial.
"Ini sudah selesai persoalan, kenapa selesai, karena kejadian tidak jauh dari sekolah sehingga pihak kepsek, guru BP yang ada di sekolah menyelesaikan cepat, menyelesaikan karena ini tidak urgen tidak ada lapor kemana tidak, tidak sejauh itu," kata Muhyiddin, Senin 11 Januari 2022.
"Yang membuat konten ini siswa SMP 21 semua, jadi semua adalah konten, ini murni dari SMP 21 yang merekam," tuturnya.
Perkelahian itu kata Muhyiddin berawal dari aksi saling ejek.
"Umur seperti ini anak-anak biasanya di ejek sedikit biasanya langsung saling kompai (memanas-manasi) di samping juga itu kami anggap bahwa ini adalah konten," sebutnya. []