Bulukumba - Partai Golkar Bulukumba bergejolak menjelang musyawarah daerah (Musda). Sejumlah pengurus serta bakal calon ketua menolak Nirwan Arifuddin sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua DPD II Partai Golkar Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu, 28 Juli 2021.
Seperti disampaikan Nasri Tabba. Dia menilai majunya Nirwan sebagai calon ketua yang saat menjabat sebagai Plt akan mencederai proses demokrasi yang telah terbangun di internal partai berlambang beringin tersebut.
"Sebaiknya mundur sebagai Plt karena sudah menyatakan diri untuk ikut bertarung di musyawarah daerah (Musda) nanti. Janganlah mencederai partai ini dengan kecurangan," terangnya.
Mundurnya Nirwan sebagai Plt Ketua Golkar Bulukumba, menurut Nasri merupakan bentuk kesatria dalam pertarungan kali ini. Dimana indikasi terjadinya intervensi terhadap peserta dan pemilik suara sah Musda bisa dihindarkan.
"Kami tidak ingin ada konflik lagi, cukuplah aksi pemukulan di kantor Golkar lalu. Jika Nirwan mundur sebagai Plt tentu sebagai bentuk kesatria dalam pertarungan dan pemilik suara sah bisa lebih nyaman memilih pemimpin," ujarnya.
Sekretaris Partai Golkar Bulukumba, H. Arkam Bohari, mengatakan apa yang dilakukan oleh plt ketua Golkar adalah benar. Nirwan, kata Arkam memiliki tugas untuk konsolidasi partai hingga tingkat kecamatan, begitu juga dengan pembentukan pengurus baru.
Pembentukan serta konsolidasi partai sesuai Surat Keputusan (SK) para pengurus sudah kadaluarsa sejak 2020 lalu. Menurutnya, keputusan tersebut telah sesuai hasil rapat pleno tanggal 12 Juni 2021 lalu. []