Reok Barat - Pengiriman sapi ilegal di Desa Robek dengan Desa Para Lando Kecamatan Reok Barat, terus terjadi dan sangat meresahkan warga setempat. Hal itu disampaikan warga setempat LK, saat ditemui wartawan pada Kamis, 11 Agustus 2022.
Menurut LK pengiriman sapi ilegal tanpa dilengkapi dokumen resmi itu sudah lama terjadi di Pelabuhan Nanga Nae, Pelabuhan Langkas dan Pelabuhan Gincu, Desa Paralando, dan Desa Robek, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai.
"Satu kali satu Minggu mereka kirim sapi ilegal tanpa dokumen lengkap ke Bima NTB dalam skala banyak," ujar LK.
Menanggapi hal itu Kepala Desa Robek Hilarius Hanso mengatakan, yang menjadi pertanyaannya, sapi ini dibawa dari berbagai wilayah yang ada di Manggarai dan Manggarai Timur. Melintasi Reo, lalu kenapa lolos sampai di Robek dan di Para Lando.
"Kenapa kami sebagai kepala desa di Pantura ini jadi korban atas maraknya pengiriman sapi ilegal ke Bima. Padahal kami tidak tau terkait pengiriman sapi ilegal tersebut,"tegas Hilarius.
Kata dia, memang selama ini sering terjadi pengiriman sapi ke Bima NTB, bahkan setiap Minggu, mereka kirim itu dalam skala yang banyak.
"Mereka muat malam hari atau siang hari juga kami tidak tau," ujarnya.
Kata dia, pelaku pengiriman sapi tersebut tidak pernah kordinasi dengan pemerintah desa setempat.
"Itu yang membuat kami resah, karena maraknya pengiriman sapi ilegal tersebut. Dengan tegas saya katakan, pemerintah desa tidak terlibat sama sekali terkait maraknya pengiriman sapi ilegal ke Bima itu,"tegas Hilarius.
Hilarius mengaku, pernah diundang oleh wakil Bupati Manggarai, terkait maraknya pengiriman sapi ilegal di wilayah Pantai Utara (Pantura). Dan dia mengakui tidak mengetahui terkait pengiriman sapi ilegal tersebut. []