Makassar - Pengurus Yayasan Budi Luhur Makassar menegaskan tidak benar adanya kabar penolakan oleh pihak yayasan terhadap salah satu jenazah, karena bukan suku Tionghoa.
"Kami tegaskan rumah duka budi luhur ini terbuka untuk semua agama dan suku bukan di khususkan untuk keturunan Tionghoa," kata Dewan Pembinas Yayasan Budi Luhur Makassar, Eddy Simon, Kamis (13/2).
Jenazah yang batal disemayamkan di rumah duka Budi Luhur disebabkan adanya miskomunikasi dari pegawai tentang aturan baru yang sebenarnya belum di berlakukan.
Pengurus Yayasan Budi Luhur juga menjelaskan jika pihaknya sudah bertemu dengan pihak gereja dan keluarga atas adanya insiden tersebut.
"Kami dari pihak Budi Luhur juga sudah bertemu dengan pihak keluarga almarhuma, pihak gereja diwakili pendeta, majelis dan beberapa pengurus gereja untuk menyampaikan ungkapan duka dan meminta maaf atas miskomunikasi terkait penolakan," tegasnya.
Eddy juga menegaskan bahwa rumah duka Budi Luhur menerima layanan duka jika keluarga jenazah datang melapor langsung, sehingga akan dipermudah untuk menyiapkan segala perlengkapan bagi jenazah, seperti peti jenazah.
"Budi Luhur akan menyiapkan perlengkapan seperi peti jenazah, pakaian dan make-up serta layanan yang diperlukan agar keluarga tidak kesulitan dalam proses awal hingga jenazah dimakamkan," pungkasnya.
Sebelumnya, diberitakan bahwa salah satu jenazah yang rencananya akan disemayamkan di Yayasan Budi Luhur mendapatkan penolakan. []