Blangpidie - Ketua Arenas08 Parbowo Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Safrizal menyayangkan terkait loyonya penindakan terhadap pelanggaran Netralitas yang masif terjadi di kabupaten setempat.
Akibatnya, baik itu oknum ASN dan oknum kepala desa tidak takut lagi berkampanye untuk Paslon bupati-wakil setempat. Fenomena ini hampir tiap hari dapat dilihat di media sosial.
Oknum kepala desa dengan gagahnya berdiri dipanggung kampanye dialogis Paslon yang dia dukung. Netralitas yang digaungkan pemerintah sama saja seperti hanya semata untuk seremonial belaka.
"Imbauan netral dari pemerintah seperti hanya seremonial belaka saja. Faktanya, sudah terbukti ada ASN dan kepala desa yang melanggar aturan malah seperti pembiaran saja," kata Safrizal, Selasa, 19 November 2024 di Blangpidie.
Dia menjelaskan dua fakta pelanggar netralitas yang sempat viral di Abdya, pertama oknum Keucik di Sangkalan yang terang-terangan mengkampanyekan Paslon bupati.
Kemudian, oknum guru SD yang menggiring muridnya untuk menyebut dukungan orang tua masing-masing.
"Dua fakta ini apa masih kurang untuk pemerintah dan pengawas Pilkada mengambil sikap tegas. Aneh jika benar, kalau ini dibiarkan maka tenggelamlah Abdya. Pihak terkait duduk sajalah, biarkan pelanggar hukum itu bermain semaunya. Ambil saja gaji tutup mata setiap bulan. Kita juga berharap Panwaslih Aceh untuk mengambil alih kasus-kasus pelanggaran Pilkada di Abdya," katanya. []