Jakarta - Selasa petang di Houma Jakarta terasa berbeda. Di tengah suasana hangat dan intim, penyanyi asal Taiwan Cait Lin mempersembahkan karya terbarunya, sebuah EP berjudul Gradients.
Bukan sekadar peluncuran musik, acara ini menjadi ruang berbagi antara Cait, para musisi lokal, kerabat, dan penggemar yang telah mengikuti perjalanan musiknya.
Gradients bukan EP biasa. Di dalamnya, Cait Lin menyusun enam lagu yang masing-masing merepresentasikan "warna" emosional dalam hidupnya, yakni Peace & Love, Stand Still, Make Time, Fragile Love, Colours in the Sky, dan Play the Game.
Lagu Fragile Love menjadi titik sentral, menampilkan sisi paling rawan dan jujur dari Cait, dengan aransemen yang lembut dan lirik yang menyentuh.
Dalam sesi mendengarkan eksklusif itu, Cait membuka cerita di balik proses kreatifnya. Ia menyebut bahwa EP ini lahir dari masa-masa transisi yang penuh dinamika batin.
"Setiap lagu di EP ini adalah warna yang berbeda dari hidup saya. Ada momen tenang, ada yang penuh keraguan, dan ada juga harapan," ucap Cait di hadapan para tamu.
"Saya ingin pendengar merasakan gradasi emosi itu," katanya.
Ia juga mengungkap bahwa Fragile Love ditulis saat dirinya berada di titik paling rapuh. Namun justru dari kerentanan itu, ia menemukan kekuatan untuk jujur pada diri sendiri.
Sebelum EP ini dirilis penuh, Cait telah memperkenalkan beberapa lagu seperti Make Time, Stand Still, dan Play the Game yang sudah tersedia di platform musik digital. Ketiganya menjadi pembuka jalan menuju Gradients, yang akan resmi dirilis pada 14 Oktober 2025.
Dengan gaya musik yang memadukan pop alternatif, elektronik lembut, dan ambient, Cait Lin terus membuktikan bahwa ia adalah musisi independen yang tak hanya berbakat, tapi juga berani menyuarakan kejujuran emosionalnya.
Seluruh materi EP Gradients milik Cait Lin bukan hanya tentang musik, melainkan adalah perjalanan batin yang dibagikan kepada dunia. []