Bulukumba - Dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepada salah seorang perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dibantah, Selasa, 10 Agustus 2021.
"Saya tidak melakukan hal demikian, seperti yang dituduhkan kepada saya," kata perawat PKM Tanete, SL, 30 tahun saat dihubungi melalui selulernya, Senin malam, 9 Agustus 2021.
SL mengatakan, apa yang disampaikan pasien EL, 17 tahun kepada polisi juga tidak sesuai dengan fakta atau kejadian sebenarnya. SL menapik jika dirinya telah memeluk serta mencium pasien ketika mendapat perawatan di PKM Tanete.
"Soal mencium dia dan melecehkannya, saya tidak melakukannya," ungkapnya.
Menurutnya, istri dari salah seorang pengurus organisasi masyarakat (Ormas) itu mendatangi PKM Tanete, tanpa didampingi suami ataupun pihak keluarga lain hingga malam hari. Namun, salah satu rekan perawat, menyaksikan pasien tersebut datang diantar oleh seorang.
"Teman perawat sempat lihat dia diantar pakai motor oleh temannya, setelah itu temannya pergi," bebernya.
Saat itu, kata SL, EL dirawat di UGD Puskesmas seorang diri. Malam semakin larut. Karena EL akan dipindahkan dari UGD ke ruang rawat inap, akhirnya SL membantunya pindah kamar.
"Saya bantu dia pindah kamar. Saat itu EL mengalami demam tinggi dan susah tidur. Saya lalu menawarkan untuk padamkan lampu dan dia pun setuju. Setelah itu saya kembali ke ruangan saya beristirahat," ungkapnya.
Beberapa saat kemudian, perawat melakukan pengecekan terhadap suhu badan pasien. Sebab, pasien mengalami demam tinggi.
"Saat saya letakkan kompres di kepalanya, dia kaget dan keluar kamar. Mungkin disitu dikiranya saya menciumnya padahal tidak. Saya bahkan keluar ruangan setelah mengompresnya dengan air," jelasnya. []