Pilkada Jateng 2024 Jadi Sorotan?

Paslon Pilkada jawa tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Y asin Maimoen berhasil mengalahkan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi. (Foto: Dok. Tempo)

Oleh: Zulfa Alya Faqihana Fiddin

PILKADA adalah Pemilihan Kepala Daerah yang diadakan setiap lima tahun sekali dan diatur oleh Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pemilihan dari gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakil-wakil nya. Pelaksanaan Pilkada dikelola oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan diawasi langsung oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Pilkada atau Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia dilaksanakan setiap lima tahun sekali.

Nah, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 akan menjadi momentum penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Karena, Pilkada tahun 2024 ini dilaksanakan secara serentak di 37 provinsi, ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk memilih pemimpin lokal yang terbaik, tetapi juga merupakan cerminan dari partisipasi aktif masyarakat dalam proses demokrasi.

Pilkada Jawa Tengah 2024 telah menjadi sorotan publik, terutama setelah hasil pemilihan yang menunjukkan pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Y asin Maimoen berhasil mengalahkan Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.

Kemenangan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Y asin Maimoen, yang didukung oleh PDIP , menunjukkan bagaimana mesin politik partai dominan berhasil memobilisasi dukungan secara masif.

Namun, muncul pula kontroversi tentang dugaan intervensi elite politik dalam mendukung kandidat tertentu, yang menimbulkan pertanyaan tentang netralitas dalam demokrasi.

Pilkada Jawa Tengah 2024 diwarnai oleh dua kandidat yang memiliki latar belakang menarik dan beragam. Ahmad Luthfi, lahir pada 22 November 1966 di Surabaya, merupakan seorang mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Tengah.

Ia memiliki pendidikan yang kuat dalam kepolisian, lulus dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana pada tahun 1989 dan menempuh berbagai pendidikan lanjutan di bidang kepolisian hingga mencapai pangkat Komisaris Jenderal.

Sebelum terjun ke dunia politik, Luthfi dikenal karena pengalaman dan keahliannya dalam intelijen dan keamanan, yang membentuknya menjadi sosok yang dihormati dalam struktur kepolisian.

Di sisi lain, Taj Y asin Maimoen, yang akrab disapa Gus Y asin, lahir pada 2 Juli 1983 di Rembang. Ia adalah putra dari KH Maimoen Zubair, seorang ulama terkemuka di Jawa Tengah.

Sebelum mencalonkan diri sebagai wakil gubernur, Gus Y asin menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018-2023 mendampingi Ganjar Pranowo. Pendidikan Gus Yasin didominasi oleh lembaga pendidikan agama, termasuk beberapa madrasah di Rembang.

Selain karier politiknya, ia juga aktif dalam dunia pendidikan sebagai pengajar di pondok pesantren.

Kedua kandidat ini tidak hanya memiliki pengalaman yang solid dalam pemerintahan dan kepemimpinan, tetapi juga mengusung visi yang berakar dari latar belakang mereka masing-masing. Luthfi dengan pendekatan keamanan dan administrasi publik, serta Gus Yasin dengan perspektif religius dan sosial yang kuat. Kombinasi ini menjadikan mereka pasangan calon yang menarik dalam kontestasi Pilkada Jateng 2024.

Debat pertama Pilkada Jawa Tengah 2024 menampilkan perbedaan mencolok antara kedua pasangan calon dalam menyikapi isu-isu krusial bagi provinsi tersebut.

Pasangan nomor urut 1, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi, menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai solusi untuk mengatasi kemiskinan.

Mereka berpendapat bahwa dengan infrastruktur yang memadai, distribusi hasil pertanian dan aksesibilitas akan meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Sebagai contoh, Andika menyatakan bahwa jalan provinsi sebaiknya memiliki lebar minimal 7 meter untuk memastikan distribusi hasil pertanian dapat berjalan dengan baik.

Di sisi lain, pasangan nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Y asin, lebih fokus pada program pendidikan dan kesehatan gratis sebagai upaya langsung untuk memberdayakan masyarakat miskin.

Mereka berargumen bahwa dengan menyediakan pendidikan dan layanan kesehatantanpa biaya, masyarakat akan memiliki kesempatan lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup dan keluar dari jerat kemiskinan.

Luthfi menyoroti bahwa terdapat sekitar 160 ribu masyarakat di Jawa Tengah yang putus sekolah dan termasuk dalam kategori miskin ekstrem, sehingga pendidikan gratis menjadi solusi yang mereka tawarkan.

Perbedaan pendekatan ini mencerminkan visi masing-masing pasangan calon dalam menangani permasalahan mendasar di Jawa Tengah, antara fokus pada pembangunan fisik dan peningkatan langsung kualitas sumber daya manusia.

Kesimpulan

Pilkada 2024 di Jawa Tengah menampilkan pertarungan dua kandidat dengan latar belakang berbeda, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen, yang menawarkan pendekatan berbeda dalam mengatasi isu krusial.

Mereka masing-masing mengusung visi pembangunan infrastruktur dan pendidikan serta kesehatan gratis, mencerminkan komitmen terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat. []

Komentar Anda