Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) beri sinyal tidak memberikan dukungan kepada Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Alasannya, PKB telah menjalin kerja sama dengan Prabowo Subianto dan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid merespons hasil pertemuan Ketua Umum Muhaimin Iskandar dengan presiden terpilih periode 2024-2029 yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Jumat 10 Agustus 2024.
“Yang jelas, PKB bersinergi dengan Gerindra. Soal itu tanya KIM Plus saja. PKB bersama Gerindra. Sebab, KIM Plus itu enggak tahu saya arti plus-nya itu apa,” ucap Jazilul.
Jazilul mengungkapkan, dalam pertemuan silahturahmi tersebut PKB mendapat banyak gambaran dari Prabowo sebagai presiden terpilih.
Antara lain, soal tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintahannya nanti.
“Kami bersama dengan Partai Gerindra dan kebetulan (Ketua Umum) Partai Gerindra sekarang yang menjadi presiden. Kami juga mendapatkan banyak gambaran dan informasi dari Pak Prabowo selaku presiden terpilih terkait dengan tantangan-tantangan ke depan yang harus cepat diselesaikan,” kata Jazilul.
Sebelumnya, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta resmi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.
"PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal yaitu untuk mencalonkan 2024-2029 Pilkada Gubernur DKI Jakarta," ujar Ketua DPW PKB DKI Jakarta Hasbiallah Ilyas di Jakarta, Rabu 12 Juni 2024.
Dalam dinamika politik, PKB tercatat pernah hampir bekerja sama dengan Partai Gerindra dan Prabowo pada Pilpres 2024.
Namun di tengah proses menghadapi pertarungan Pilpres, Muhaimin Iskandar membawa PKB mundur dari kerja sama dengan Partai Gerindra serta Prabowo dan memilih berkoalisi dengan Partai NasDem untuk dipasangkan sebagai calon wakil presiden bagi calon presiden Anies Baswedan.
Hasilnya, perolehan Anies-Muhaimin atau pasangan AMIN kalah suara dari Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapatkan dukungan 58 persen rakyat Indonesia. []