Manggarai - Polemik rekam suara Direktur Perumda Tirta Komodo Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) Marsel Sudirman minta jatah beredar luas di grup WhatsApp, membuat Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Paul Jemarus geram.
Dalam rekaman berdurasi 1 menit 43 detik tersebut, terdengar suara Direktur Perumda Tirta Komodo, Marsel Sudirman sedang berbicara dengan seseorang menggunakan bahasa Indonesia bercampur bahasa Manggarai, dalam rekaman Marsel menyampaikan pengakuan tentang adanya titipan dari Bupati Manggarai, Wakil Bupati, Sekda serta Anggota DPRD.
Menanggapi hal tersebut anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, langsung agendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Perumda Tirta Komodo Senin 24 Januari 2022.
RDP yang di pimpin oleh wakil ketua DPRD Manggarai Simprosa Rianasari Gandut, langsung di hujani intrupsi. Intrupsi pertama disampaikan oleh Paulus Jemarus anggota DPRD dari dapil V Kecamatan Wae Ri'i dan Kecamatan Rahong Utara.
Paulus minta kepada Direktur Perumda Tirta Komodo, untuk membeberkan oknum anggota DPRD yang titip-titip orang ke sana.
"Saya minta Pak Direktur untuk kasih tau siapa oknum anggota DPRD yang titip orang ke sana," jelas Paul.
Paul mengatakan, Marsel sudah melakukan pembohongan publik serta membohongi anggota DPRD Kabupaten Manggarai. Hal itu ia sampaikan lantaran jawaban Marsel tidak sesuai dengan pertanyaan yang disampaikan oleh anggota DPRD saat sidang RDP.
"Saya secara pribadi tidak puas, karena tidak ada keputusan dan rekomendasi apa pun oleh lembaga dewan. Yang saya maksudkan hari ini adalah lembaga DPRD ini harus memberikan rekomendasi kepada Bupati Manggarai selaku pemangku kekuasaan di Kabupaten Manggarai," ujar Paul setelah sidang RDP, Senin 24 Januari 2022.
"Harus evaluasi kembali ini Direktur PDAM, kalau bisa di copot itu jauh lebih bagus dan lebih elegan, untuk bisa mengembalikan wibawa seorang Bupati. Setidaknya harus ada rekomendasi," tegas Paul.
Saat memberikan klarifikasi, Direktur Perumda Tirta Komodo Marsel Sudirman mengakui bahwa suara dalam rekaman tersebut adalah suaranya.
Ia kemudian meminta maaf kepada berbagai pihak yang tersinggung akibat perkataan dalam rekaman. Marsel mengatakan bahwa, perkataan itu bukan untuk konteks saat ini, melainkan terjadi pada masa sebelumnya.
“Di pembicaraan saya, yang saya ungkapkan ada history. History itu tidak hanya terjadi sekarang tetapi terjadi pada kemarin-kemarin itu,” ungkap Marsel. []