Kendari - Hingga kini pihak Polda Sulawesi Tenggara masih menyelidiki bentrokan dua kelompok di Kota Kendari. Dalam kasus berdarah ini polisi telah memeriksa delapan orang saksi.
"Saat ini ada delapan saksi yang diperiksa dalam rangka pengungkapan bentrok yang mengakibatkan kendaraan dibakar dan sejumlah lapak dirusak serta adanya korban jiwa," kata Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan kepada wartawan, Sabtu 18 desember 2021.
Untuk mengusut kasus ini, Polda Sulawesi Tenggara telah membentuk tim. Dia mengatakan ada 19 orang luka akibat bentrok berdarah ini.
"Jumlah korban yang luka ada 19 orang, lima dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, enam orang dirawat di Rumah Sakit Santa Anna, dan delapan orang dirawat di Rumah Sakit Abunawas," ujarnya.
Sementara korban yang tewas dalam bentrokan ini kata dia bukan dari dua kubu yang terlibat bentrok. Dia menyebut korban tewas merupakan sopir angkutan umum yang hendak melintas.
"Korban jiwa yang jatuh adalah seorang sopir angkot, berasal dari Flores, NTT, bukan dari salah satu kelompok yang bertikai. Memang hanya lewat dan almarhum jadi korban," ujarnya.
Sebelumnya, bentrokan kelompok pemuda terjadi pada Kamis 16 Desember 2021. Bentrokan tersebut diawali pawai.
Bentrokan diduga berawal saat ada kelompok lain yang tersinggung. Ada satu korban tewas dan 19 orang terluka serta tiga kendaraan dibakar akibat bentrok itu. []