Ruteng - Seorang pria bernama Ferdinandus Habu (31) tahun asal kampung Garang Desa Manong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas akibat dianiaya oleh orang tak dikenal Di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, Kecamatan Satar Mese.
Hal itu dibenarkan oleh Paur Humas Polres Manggarai, Ipda Made Budiarsa, saat dikonfirmasi, pada Selasa 3 Januari 2023, siang.
Kata Made kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Minggu, 1 Januari 2022, sekitar pukul 15.00 Wita.
Saat itu korban bersama empat temannya menumpangi mobil pikab jenis Carry dengan Nomor Polisi L 9249 yang dikemudikan Arnoldus Bambang, tiba-tiba dalam perjalanan mobil tersebut mogok sehingga korban bersama empat rekannya turun turun dan melanjutkan berjalan dengan berjalan kaki.
"Sesampainya di dekat sungai kering yang berada di pinggir jalan raya di Kampung Ndao, Desa Satar Loung, tiba-tiba korban bersama empat temanya dihadang sekelompok orang yang tak dikenal langsung memukul dan melemparnya menggunakan batu serta kayu sehingga korban dan keempat temanya lari terpencar untuk menyelamatkan diri," ujar Made.
Setelah kejadian, Menurut keterangan Istri korban Geonoveva Ndawung, saat tiba di rumah, korban mengeluh merasa panas pada dadanya dia pun meminta istrinya untuk membeli minuman ringan dingin guna di kompres pada bagian dadanya.
Saat melakukan kompres pada dada korban, sang istri melihat kepala suaminya itu mengalami luka sobek sehingga ia mengikat menggunakan kain untuk menahan keluarnya darah.
"PKeesokan harinya, Senin, 2 Januari 2023 sekitar pukul 05.30 Wita, dirinya bersama keluarga membawa korban ke Puskesmas Iteng untuk mendapatkan perawatan medis namun setibanya di Puskesmas dan belum sempat dirawat, korban dinyatakan meninggal dunia," jelas Made.
Kapolsek Satar Mese IPDA Edi Purnomo Wijayayanto bersama Kanit Reskrim, Panit Intel dan Bhabinkamtibmas Polsek Satar Mese mendatangi rumah duka dan Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pukul 14.00 Wita, Unit Inafis Reskrim Polres Manggarai yang dipimpinIPTU Hendricka Bahtera, bergerak menuju TKP.
Saat tiba mereka langsung melakukan olah TKP dan dilakukan visum luar terhadap tubuh korban yang dilakukan oleh Dokter Puskesmas Ponggeok dr. Rio Taruna Jati.
Pihak keluarga yang diwakili oleh Paulus Jemarus, menyerahkan kasus ini kepada pihak Polres Manggarai untuk mencari pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Pihak keluarga meminta polisi untuk melakukan otopsi terhadap Jenazah korban.
"Atas permintaan tersebut Kasat Reskrim Polres Manggarai IPTU Hendricka Bahtera, langsung menghubungi dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kupang meminta melakukan otopsi terhadap jenazah korban. Otopsi rencananga akan dilakukan pada hari ini, Selasa, 3 Januari 2023," tutupnya.
Polisi masih menyelidiki dan memburu para pelaku pengeroyokan. []