Labuan Bajo - PT Flobamor resmi ditunjuk pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk mengelola sistem jasa wisata di Pulau Komodo, Pulau Padar serta area perairan sekitar Taman Nasional Komodo (TNK).
Sistem pengelolaan ini nantinya dilakukan bersama Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) sebagai instansi teknis Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Esau Runpah Ataupah mengatakan, sejak didirikan pada 2010 lalu, sebelum ditunjuk untuk ikut mengelola jasa wisata dalam kawasan TN Komodo, PT Flobamor memiliki bisnis utama yakni mengelola jasa penyeberangan.
"Jadi PT Flobamor itu sebenarnya adalah bisnis core-nya di penyeberangan. khususnya penyerangan daratnya Feri Roro," ujar Abner, Selasa 6 September 2022.
Keterlibatan PT Flobamor yang tak lain merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi NTT untuk secara resmi mengelola sistem jasa wisata dalam kawasan TN Komodo dilakukan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) antara Pemerintah Provinsi NTT dan Direktorat Jendral (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) RI pada 28 November 2021 lalu.
MOU ini kemudian ditindaklanjuti dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang penguatan fungsi kelembagaan, perlindungan kawasan dan pengembangan wisata alam di TNK, antara pemerintah provinsi yang diwakili Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yaitu PT Flobamor dan Kepala Taman Nasional Komodo (TNK) di kantor TNK, 4 Februari 2022 lalu.
"Saat ini PT Flobamor ditugaskan oleh Pemprov NTT untuk menghubungkan beberapa rute penyebarangan perintis dengan sejumlah armada kapal roro yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan. Ada pun rute pelayaran pertama yang dilayani yakni rute perintis Kupang - Ende. Selanjutnya rute Kupang - Naikliu - Teluk Gurita - Kalabahi," lanjutnya.
Selain menjalankan bisnis pelayaran, PT Flobamor diketahui turut menjalankan program program yang berdampak pada ekonomi kerakyatan. Diantaranya perdagangan sapi, beras dan jagung, aspal, additif perkerasan jalan (Soil Additif), serta potensi peluang usaha lainnya.
"Fungsi yang lain dari PT Flobamor karena dia BUMD maka dia harus jadi pelayan masyarakat. Contohnya ada program Gubernur Taman Jagung Panen Sapi (TJPS) lalu ada macam-macam program khususnya itu tadi TJPS. Nah, Flobamor siap menjadi off taker artinya setelah ditanam lalu hasilnya mau jual ke mana itu Flobamor salah satunya menjadi off taker artinya, petani ada kepastian pembelian," Ujar Abner.
Menurut Abner, konsep ini pula yang akan diterapkan selaku penyalur jasa wisata di Taman Nasional Komodo khususnya kepada adanya kepastian pembeli souvenir para pelaku wisata di Pulau Komodo.
"Jadi orang-orang Souvenir di Pulau Komodo khususnya tidak perlu lagi kwatir souvenirnya tidak laku. Karena mereka punya kepastian pembelian. Salah satu tugas PT Flobamor sebagai BUMD seperti itu," ucapnya. []