Tensi Politik di Bulukumba Kembali Memanas, Ini Penyebabnya

Iwan Gallarang, Andi Muchtar Ali Yusuf, Mukhrijil Hayyan saat pertemuan di Grand 99.

Bulukumba - Suasana politik di Bulukumba kembali memanas setelah pernyataan adanya dari eks juru bicara (jubir) Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf pada Pilkada Bulukumba 2020 lalu.

Iwan Gallarrang, yang menanggapi dirinya disebut-sebut bukan bagian dari tim petahana dalam kontestasi sebelumnya. Dalam sebuah wawancara, Iwan dengan tegas menyatakan bahwa kondisi seperti itu sudah biasa terjadi dalam dunia politik.

Iwan Gallarrang, yang sempat menjadi bagian penting dalam kampanye petahana di Pilkada Bulukumba sebelumnya, kini menyuarakan kekecewaannya terhadap sikap petahana yang terkesan melupakan kontribusinya setelah kontestasi selesai.

"Itu hal biasa dalam politik, habis manis sepah dibuang. Setelah berhasil mencapai tujuan, orang-orang yang dulu dianggap penting bisa saja dilupakan," ungkap Iwan, Rabu, 18 September 2024.

Pernyataan ini muncul setelah beredar kabar bahwa tim petahana mengklaim Iwan bukan juru bicara resmi selama Pilkada sebelumnya, seakan-akan meremehkan kontribusinya. Kekecewaan Iwan bukan tanpa alasan, mengingat perannya yang cukup besar dalam menyampaikan visi dan misi petahana kepada masyarakat.

Meski begitu, Iwan menegaskan bahwa ia tidak lagi mempermasalahkan hal tersebut dan lebih memilih untuk fokus ke depan. Kini, ia telah beralih mendukung pasangan Jamaluddin M Syamsir-Tomy Satria Yulianto (JMS-TSY).

Iwan dengan bersama JMS-TSY dengan jargon JADIMI Bulukumba untuk Semua itu berharap dapat berkontribusi lebih banyak dalam membangun Bulukumba melalui dukungannya tersebut.

"Yang penting bagi saya sekarang adalah bagaimana kita bisa berbuat yang terbaik untuk masyarakat dan memperbaiki beban moral dimasa lalu, dan itu yang saya temukan dalam visi pasangan JADIMI," tambahnya.

Pernyataan Iwan menyoroti salah satu sisi pahit dalam dunia politik, di mana loyalitas dan kontribusi terkadang terlupakan setelah tujuan tercapai.

Meskipun demikian, Iwan tetap mengajak seluruh elemen politik untuk bersikap profesional dan menjaga hubungan baik meski kontestasi politik sering kali dinamis dan berubah-ubah.

"Saya hanya ingin sampaikan bahwa politik itu adalah proses pengabdian kepada masyarakat. Maka mari kita lalui kontestasi politik ini dengan riang gembira," pungkasnya.

Diketahui, Iwan Gallarrang memutuskan mengalihkan dukungannya kepada pasangan JADIMI bersama dengan koleganya di Pilkada Bulukumba lalu, Mukhrijil Hayyan. Keputusan keduanya pun menuai banyak sorotan. []

Komentar Anda