Makassar - Sebanyak tiga tim dari Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia berhasil lolos dalam ajang Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2025 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Tim pertama adalah Firmansyah, Salnia, Kalyana Tatri serta Muhammad Andi Ishak J. yang mengangkat inovasi tentang Eksplorasi Enceng Gondok Sebagai Cenderamata Yang Mempresentasikan Ibu Rumah Tangga Sebagai Pemberdayaan dan Eco Friendly.
Tim Kedua ada Salsabila, Nur Afifa Reski dan Muh. Aidil Saputra, yang mengangkat tentang Penguatan Coklat Hasil Petani Polman Sebagai Inovasi Cemilan Sehat. Diketahui, kedua inovasi dari tim ini, didampingi oleh Anita Achmad Payu, S.E., M.M.
Terakhir, ada Jeni Dimban, Haeril Andika dan Putri Dayani Nasir yang mengangkat judul Inovasi Budidaya Ikan Nila Berbasis Sistem Filtrasi Terintegrasi. Tim ini didampingi oleh Dr. Mariah, S.E., M.Pd.
Lolosnya ketiga tim tersebut telah tercantum dalam pengumuman resmi Kemendiktisaintek dengan nomor 2147/B2/DT.01.03/2025. Praktis, hasil ini menjadikan ITB Nobel Indonesia menjadi salah satu dari 15 tim yang lolos P2MW Se-Sulawesi.
Kesuksesan ini tidak terlepas dari proses pendampingan intensif yang dilakukan melalui Nobel Entrepreneurship Center (NEC), unit pengembangan kewirausahaan kampus.
NEC menjadi ruang kolaboratif bagi mahasiswa dalam merancang ide bisnis, melakukan brainstorming, hingga masuk tahap inkubasi.
Melalui sesi inkubasi dan mentoring berkala, NEC turut memfasilitasi mahasiswa untuk menguji kelayakan model bisnis mereka, memperkuat strategi pemasaran, serta merancang keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Sekedar informasi, P2MW merupakan program yang mendukung kegiatan berwirausaha bagi mahasiswa yang telah memiliki prototipe produk atau sedang menjalankan bisnis.
P2MW 2025 berfokus pada penerapan inovasi dalam bisnis dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan sebagai orientasi utama.
Dalam konteks ini, perguruan tinggi dalam pelaksanaan P2MW 2025 diharapkan tidak hanya fokus pada pembentukan karakter kewirausahaan yang inovatif, tetapi juga yang dapat memberikan dampak dan keberlanjutan.
Selain itu, perguruan tinggi dapat ikut berperan dalam penguatan kewirausahaan di daerah melalui pengembangan jejaring kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Hal tersebut diyakini dapat mempercepat pencapaian tujuan P2MW yang berlandaskan pembelajaran berbasis pengalaman berwirausaha secara nyata. []