Ruteng - Ujian sekolah berbasis android android Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 13 Satar Mese, mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai, Fransiskus Gero.
Hal ini ia sampaikan saat memantau langsung ujian di sekolah itu pada 6 Mei 2023.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai, kami apresiasi kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 13 Satar Mese, guru-guru, operator, pegawai dan para orang tua atas segala inovasi yang telah dilakukan di sekolah ini,"pujinya.
Kata dia, inovasi digital ini kiranya dapat memberi dampak bagi anak-anak, dimana mereka dapat menggunakan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), secara cerdas atau anak anak tidak menggunakan handphone untuk hal-hal yang negatif.
"Transformasi digital memberikan edukasi kepada anak-anak agar mereka dapat mempersiapkan diri sejak dini sebelum masuk kejenjang pendidikan yang lebih tinggi," tutur Frans.
Ia juga menyampaikan soal program menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Anwar Makarim, soal program merdeka belajar episode 23 dengan penekanan tiga (3) pilar utama.
Kebijakan merdeka belajar kiranya dapat memberi dampak atau output bagi pembentukan karakter untuk anak-anak supaya mereka pintar secara akademis dan cerdas secara moral.
Lebih lanjut Frans mengatakan peluncuran kurikulum merdeka itu juga tidak berarti bahwa anak-anak dibiarkan menganut prinsip-prinsip kebebasan tanpa terkendali.
Merdeka dalam konteks yang benar, bagaimana menyiapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Kepada wartawan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 13 Satar Mese, Bonifasius Manjur menyampaikan terima kasih kepada Kadis PPO Manggarai, bersama rombongan yang sudah mau memantau langsung proses ujian sekolah yang sudah mulai sejak tanggal 3 kemarin.
Kepsek Boni menjelaskan, ujian berbasis android ini sekolah hanya menyediakan 15 Laptop, sedangkan selebihnya itu disediakan oleh anak-anak itu sendiri.
"Karena memang saat ini kita masih kekurangan komputer, sehingga anak-anak yang lain terpaksa menggunakan Handphone sendiri untuk bisa mengikuti ujian berbasis android," katanya.
"Untuk sementara selama ujian berlangsung belum ada kendala. Jadi harapannya semoga sampai selesai ujian sekolah ini tetap berjalan dengan lancar," ujarnya.
Dari 85 sekolah SMP di Kabupaten Manggarai, yang ujian pakai kertas pensil 61 sekolah, sedangkan yang menggunakan berbasis android 24 sekolah.
Dari 24 sekolah yang menggunakan berbasis android 9 sekolah di dalam kota, sementara 24 sekolah lainnya berada di luar. []