Unhas Jadi Anchor Institusi Untuk Program PAIR Sulawesi

Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, menghadiri launching penelitian bilateral baru dan kolaborasi universitas untuk Sulawesi melalui Kemitraan Penelitian Australia Indonesia (PAIR). (Foto: Unhas)

Makassar - Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, menghadiri launching penelitian bilateral baru dan kolaborasi universitas untuk Sulawesi melalui Kemitraan Penelitian Australia Indonesia (PAIR).

Program ini diluncurkan oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM bersama perwakilan senior Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Profesor Faiz Syuaib, turut menyaksikan pula oleh Rektor Unhas.

Kegiatan berlangsung di Kantor Kedutaan Besar Australia, Jln. Patra Kuningam Raya, Jakarta Selatan, Kamis (30/05).

Penny Williams dalam sambutannya mengatakan, kolaborasi inovatif ini menandai lompatan besar bagi kemitraan penelitian antara Australia dan Indonesia, dimana kedua pemerintah berinvestasi atas dasar kesetaraan.

Dirinya merasa senang, dimana peluncuran PAIR Sulawesi ini memberikan gambaran persatuan Australia dan Indonesia untuk mengatasi tantangan bersama.

Penny Williams juga menyampaikan ungkapan terima kasih atas dukungan luar biasa dari Unhas untuk PAIR. Menurutnya, Unhas memberikan pondasi kuat dalam riset khususnya sulawesi.

“Kolaborasi kami sebelumnya melalui PAIR Sulawesi Selatan membangun landasan yang kuat untuk mengembangkan kebijakan yang berbasis bukti. Sekarang, kami memperluas operasi di seluruh Sulawesi,” jelas Penny William.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unhas Prof JJ menyampaikan apresiasi dan rasa senangnya dengan peluncuran PAIR Sulawesi.

Menurutnya, kehadiran PAIR Sulawesi akan menjadi kesempatan baik bagi para peneliti Indonesia untuk bergabung dalam kelompok penelitian, menghasilkan kolaborasi riset yang luar biasa.

PAIR bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian dan kebijakan, mempertemukan peneliti dengan pembuat kebijakan dan kelompok masyarakat untuk meningkatkan hasil kebijakan.

Melalui PAIR, para peneliti terkemuka Australia dan Indonesia bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelidiki permasalahan bersama, seperti perubahan iklim dan pengembangan energi terbarukan.

PAIR Sulawesi merupakan inisiatif Australia Indonesia Centre (AIC),  konsorsium universitas riset terkemuka di kedua negara. PAIR Sulawesi dibangun berdasarkan misi AIC untuk memajukan hubungan antar masyarakat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, pendidikan, inovasi, dan budaya. Badan utama AIC adalah Monash University. Anchor institusi PAIR Sulawesi adalah Universitas Hasanuddin. []

Komentar Anda